Festival MenTari Hadirkan MTN Lab untuk Koreografer Muda

AdSense New

Festival MenTari Hadirkan MTN Lab untuk Koreografer Muda

Sabtu, 25 Oktober 2025
Festival MenTari dan MTN Seni Budaya Bangun Ekosistem Kreatif


Padang Panjang –  Memasuki tahun kelima penyelenggaraannya, Festival MenTari kembali menghadirkan platform kreatif bagi para koreografer muda untuk mengembangkan karya dan jejaring seni. Tahun ini, festival bekerja sama dengan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya melalui program MTN Lab: Kelas On-Site Musik Tari, yang digelar pada 10–14 Oktober 2025 di Padang Panjang dengan mentor Taufik Adam.

Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menekankan pentingnya kehadiran MTN Lab dalam memperkuat ekosistem talenta seni pertunjukan di Sumatera Barat.

“Melalui MTN Seni Budaya, Kementerian Kebudayaan mendorong lahirnya talenta dan karya yang tumbuh dari kekuatan daerah, termasuk Sumatera Barat yang memiliki tradisi seni pertunjukan yang kuat,” ujar Ahmad Mahendra.

Ia menambahkan, “Kolaborasi dengan Festival MenTari menunjukkan bagaimana komunitas seni lokal dapat terhubung dengan program nasional, mencetak generasi seniman yang kreatif, berdaya, dan berpengaruh bagi kebudayaan Indonesia.”

Program MTN Lab tahun ini diikuti oleh 10 koreografer bersama 10 komposer pendamping. Peserta terdiri dari lima koreografer alumni Festival MenTari dan lima koreografer diaspora Minangkabau yang berkarier di luar Sumatera Barat. Bersama para komposer, mereka berkolaborasi menciptakan karya musik tari yang inovatif.

Pertemuan ini menjadi ruang eksplorasi lintas disiplin, menggabungkan ide, gerak, dan bunyi dalam proses penciptaan bersama. MTN Lab sendiri merupakan wadah untuk pengembangan karya seniman melalui residensi, inkubasi, lokakarya, dan masterclass.

Di Festival MenTari, MTN Lab hadir sebagai kelas intensif yang mempertemukan koreografer, komposer, dan mentor berpengalaman untuk mengeksplorasi hubungan antara musik dan gerak serta membangun kesadaran kolaboratif dalam proses berkarya.

Taufik Adam, seniman dan mentor Musik Tari di MTN Lab, menilai program ini sangat penting bagi seniman muda untuk menumbuhkan kedisiplinan dan tanggung jawab artistik.

“MTN Lab mendorong kreativitas sekaligus membangun kerja sama antara koreografer, komposer, dan penata artistik. Para peserta belajar mempertanggungjawabkan karya mereka secara utuh, mulai dari ide, narasi, komposisi, hingga tata cahaya,” ujarnya.

Sementara itu, Indra Arifin, praktisi musik etnis Nusantara dan peserta program, menyebut pengalaman di MTN Lab sangat berkesan dan memperluas jejaring kolaborasi lintas disiplin.

“Program ini memberi kesempatan bagi seniman daerah untuk belajar langsung dari mentor berpengalaman dan menjalin kolaborasi lintas bidang. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengembangkan potensi seni budaya daerah dan kontribusinya bagi kemajuan seni Indonesia,” kata Indra.

Direktur Festival MenTari, Susas Rita Loravianti, menambahkan bahwa kolaborasi ini memberikan ruang lebih luas bagi para seniman muda di Sumatera Barat untuk bereksperimen dan tumbuh.

“Kolaborasi ini membangun ekosistem seni yang inklusif dan mendukung pertumbuhan artistik koreografer dan komposer muda. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak seniman,” ujar Susas.

Melalui kerja sama ini, Festival MenTari dan MTN Seni Budaya semakin memperkuat posisi Padang Panjang sebagai pusat pengembangan talenta seni tari di Indonesia — tempat para koreografer dan komposer muda belajar, berbagi, dan berkembang dalam semangat kebudayaan.(des*)