Komentar
Bupati John Kenedy Azis didampingi Wabup Rahmat Hidayat tinjau kegiatan Gerakan Pangan Murah dalam rangkaian Mauluik Gadang Pariaman sekaligus Peringati Hari Pangan Se-Dunia di Kawasan Halaman Masjid Raya Padang Pariaman, Parik Malintang 16-18 Oktober 2025 (foto.dok.ikp)
Parik Malintang - Suasana halaman Masjid Raya Kabupaten Padang Pariaman mendadak riuh. Sejak pagi, ribuan warga menyerbu lapak-lapak Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Gelaran ini bukan sekadar bazar, tapi pesta pangan rakyat. Harga terjangkau, produk melimpah, dan semangat gotong royong membuncah.
Acara yang berlangsung 16–18 Oktober 2025 itu dirangkai dengan kemeriahan Festival Mauluik Gadang, sekaligus memperingati Hari Pangan Sedunia.
Di deretan stan, aneka kebutuhan pokok tersaji lengkap: beras SPHP, gula pasir, minyakita, telur ayam, sayur mayur, hingga cabai segar hasil panen petani lokal.
Semua dijual di bawah harga pasar, membuat warga berbondong-bondong membawa pulang kantong belanjaan penuh.
Tak hanya kebutuhan pokok, kegiatan ini juga dimeriahkan Bazar Produk UMKM yang menampilkan kuliner dan hasil olahan kreatif masyarakat Padang Pariaman.
Transaksi pun menggeliat, menandai denyut ekonomi lokal yang mulai hidup kembali.
Bupati John Kenedy Azis, didampingi Wabup Rahmat Hidayat, Ketua TP-PKK Ny.Nita Christanti Azis, dan Ketua GOW Ny.Rika Rahmat, hadir langsung meninjau kegiatan.
Mereka berinteraksi dengan pedagang, meninjau harga, dan menyapa masyarakat yang memadati lokasi.
“Mari manfaatkan Gerakan Pangan Murah ini dengan sebaik-baiknya. Pemerintah hadir memastikan harga tetap stabil dan pangan selalu tersedia untuk seluruh masyarakat Padang Pariaman,” ujar Bupati John Kenedy Azis.
Ia menegaskan, kegiatan GPM menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah rakyat, menjaga stabilitas harga sekaligus membuka ruang ekonomi baru bagi pelaku UMKM.
Semangat gotong royong dan kebersamaan terlihat jelas di setiap sudut area bazar. Di bawah terik matahari, senyum warga, pedagang, dan petani berpadu menjadi lukisan harmoni ekonomi rakyat yang bergerak dari bawah.
Melalui kegiatan ini, Padang Pariaman bukan hanya menjaga ketahanan pangan, tapi juga menyalakan kembali optimisme ekonomi lokal.(r-saco).