Kementan Bangun Kawasan Pertanian Terpadu, Palestina Jadi Mitra Strategis

AdSense New

Kementan Bangun Kawasan Pertanian Terpadu, Palestina Jadi Mitra Strategis

Jumat, 31 Oktober 2025
Mentan Amran


Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menegaskan dukungan konkret Indonesia terhadap rakyat Palestina, terutama dalam memperkuat sektor ketahanan pangan. Bentuk dukungan tersebut diwujudkan melalui rencana penyediaan lahan investasi seluas 10.000 hingga 15.000 hektare di Kalimantan Utara, yang akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu mencakup pertanian, peternakan, dan agroindustri.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa proyek strategis ini akan melibatkan perusahaan BUMN, pihak swasta, serta mitra internasional dari Asia Tenggara dan sejumlah negara sahabat. Ia menuturkan, pengembangan lahan akan mengusung konsep klaster terintegrasi yang dapat menjadi contoh kerja sama lintas negara di bidang pertanian, dengan Palestina sebagai salah satu mitra utama.

“Bantuan ini bukan semata soal pangan, tetapi juga tentang kemanusiaan. Saudara-saudara kita di Palestina berhak hidup layak dan memperoleh akses terhadap pangan yang cukup,” kata Amran dalam pertemuannya dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Ia menambahkan, komitmen Indonesia untuk berdiri bersama Palestina tidak hanya ditunjukkan melalui diplomasi politik, tetapi juga melalui langkah nyata dalam bentuk kolaborasi pembangunan pangan yang berkelanjutan.

Selain penyediaan lahan, kerja sama antara Indonesia dan Palestina juga meliputi pertukaran teknologi pertanian modern, seperti sistem irigasi efisien, pengembangan pertanian di lahan kering, benih tahan iklim ekstrem, hingga penerapan pertanian digital dan hidroponik.

Dalam hal peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), Kementan juga akan memperluas kesempatan pelatihan dan magang bagi petani muda serta pejabat pertanian Palestina di kawasan pertanian terpadu yang berada di Kalimantan dan Sulawesi.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan yang konsisten diberikan Indonesia.

“Saya sangat menghormati bangsa ini karena saya melihat sendiri bagaimana Indonesia terus membantu kami. Selama delapan tahun saya di sini, saya merasakan ketulusan itu. Bahkan ketika masa tugas saya berakhir, saya tidak akan meninggalkan Indonesia — itu janji saya,” ungkap Zuhair dengan penuh haru.(BY)