![]() |
| . |
Padang Panjang, fajarsumbar.com -Perguruan Diniyyah Puteri menggelar resepsi Milad ke-102 dengan tema “Mendidik Generasi, Membangun Negeri”, Sabtu (1/11), di Aula Zainudin Labay.
Ucapan selamat atas Milad ke-102 berdatangan dari berbagai penjuru. Wakil Walikota Padang Panjang, Allex Saputra menyebut, usia lebih dari satu abad merupakan anugerah besar yang patut disyukuri.
“Diniyyah Puteri telah dan akan terus melahirkan ribuan alumni yang berkiprah di berbagai bidang serta tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia. Ini bukti perguruan ini sanggup bertahan menghadapi perubahan zaman dan tetap menjadi episentrum pendidikan di Padang Panjang,” kata Allex.
Momentum Milad ini kata Allex, menjadi ajang berterima kasih kepada para pendiri dan pendidik yang telah merintis pendidikan Islam di kota ini. Sekaligus menjadi sarana muhasabah —mengevaluasi perjalanan yang telah dilalui serta menyiapkan langkah menuju masa depan yang lebih baik.
Pimpinan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan El Muhammady mengajak para santri meneladani sosok pendiri perguruan, Rahmah El Yunusiyyah.
Di usia 23 tahun, Bunda Rahmah telah mendirikan Diniyyah Puteri dan mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan perempuan.
Rahmah dikenal sebagai perempuan tangguh yang berani menentang penjajahan Belanda hingga sempat dipenjara.
Dalam perjuangannya, Bunda Rahmah berpesan bahwa perempuan boleh berkarya sepanjang tetap berpegang pada Alquran dan Sunnah, mendapat izin suami, serta memiliki kemampuan yang sesuai.
Dari tangan Bunda Rahmah lahir murid-murid hebat seperti Rasuna Said, Aria Rasul, dan Siti M. Nur. Nama terakhir dikenal sebagai penyiar RRI pada 1945 yang menyiarkan kabar kemerdekaan Indonesia dalam Bahasa Arab hingga terdengar ke Mesir dan Palestina.
Kedua negara tersebut kemudian menjadi yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Pwringatan Milad turut dihadiri Forkopimda, tokoh masyarakat, serta para alumni dari berbagai angkatan. (syam)
Komentar