Komentar |
| Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) |
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dan kali ini menyasar Gubernur Riau, Abdul Wahid. Penangkapan berlangsung pada Senin (4/11).
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan adanya operasi senyap tersebut.
“Ya,” singkatnya saat dikonfirmasi di Jakarta.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, turut menguatkan informasi tersebut.
“Benar, saat ini prosesnya masih berjalan,” ujar Setyo kepada wartawan.
Sesuai ketentuan, KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menetapkan status hukum para pihak yang diamankan dalam OTT ini. Penindakan terhadap Abdul Wahid menjadi OTT keenam yang dilakukan KPK sepanjang tahun 2025.
Sebelum kasus ini, lembaga antikorupsi itu telah melakukan lima OTT lainnya sepanjang tahun, yakni:
Maret 2025: OTT di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, terkait dugaan suap yang melibatkan anggota DPRD serta pejabat Dinas PUPR.
Juni 2025: OTT terkait kasus dugaan suap proyek jalan di Dinas PUPR Provinsi Sumut dan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.
7–8 Agustus 2025: Operasi di Jakarta, Kendari, dan Makassar terkait dugaan korupsi proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.
13 Agustus 2025: OTT di Jakarta atas dugaan suap dalam kerja sama pengelolaan kawasan hutan.
Oktober 2025: OTT di Kementerian Ketenagakerjaan terkait kasus dugaan pemerasan dalam proses sertifikasi K3, yang menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan saat itu, Immanuel Ebenezer Gerungan.(des*)