Pemkab Solok Cari Solusi Permanen Krisis Air Bersih di Gunung Talang -->

Iklan Atas

Pemkab Solok Cari Solusi Permanen Krisis Air Bersih di Gunung Talang

Senin, 03 November 2025
.


Solok, fajarsumbar.com
Pemerintah Kabupaten Solok berkomitmen menuntaskan persoalan krisis air bersih yang melanda warga di Nagari Batang Barus dan Nagari Koto Gaek Guguak, Kecamatan Gunung Talang. Melalui rapat koordinasi yang digelar di ruang Setda, Jumat (31/10/2025), 


Pemkab menghimpun berbagai pihak untuk mencari solusi konkret dan berkelanjutan agar masyarakat dapat menikmati air bersih sepanjang waktu.


Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Solok, H. Candra, bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Hadir di antaranya Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kominfo, Direktur Perumda Air Minum Tirta Solok Nan Indah, perwakilan dari DPMPTSPNAKER, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Bagian Hukum, serta Camat Gunung Talang dan dua wali nagari terdampak. Selain itu, turut hadir pemilik CV. Elma Sentosa Abadi, Hj. Yusni Elma, yang selama ini menjadi mitra dalam pengelolaan sumber air Kayu Aro.


Kepala Bagian Perekonomian Setda Solok, Yossi Agusta, menjelaskan bahwa rapat ini digelar untuk mencari jalan keluar dari keluhan masyarakat terkait air bersih yang belum dapat mengalir 24 jam penuh. Selain itu, rapat juga membahas perpanjangan kerja sama antara Perumda Air Minum Tirta Solok Nan Indah dengan CV. Elma Sentosa Abadi yang akan berakhir pada penghujung 2025.


“Air bersih adalah kebutuhan mendasar masyarakat. Pemerintah daerah tidak ingin persoalan ini terus berlarut-larut. Karena itu, kita perlu menyamakan persepsi agar pelayanan air bisa optimal dan berkeadilan,” ujar Yossi.


Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati H. Candra menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dan pihak swasta dalam menyelesaikan persoalan distribusi air. Ia menekankan bahwa air merupakan kebutuhan vital yang tidak bisa ditunda penyelesaiannya.


“Kami akan sampaikan hasil pertemuan ini kepada Bapak Bupati agar langkah-langkah konkrit segera diambil. Harapan kita, layanan PDAM bisa berjalan lancar dan air mengalir 24 jam ke rumah-rumah warga,” tegasnya.


Menurut Wabup, berdasarkan data dan kajian teknis, debit air dari sumber Kayu Aro sebenarnya sudah mencukupi bahkan melebihi kebutuhan masyarakat Batang Barus dan Koto Gaek Guguak. Namun, masalah utama justru ada pada sistem pendistribusian yang belum merata.


Untuk itu, Pemkab Solok berencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengelolaan dan Penggunaan Sumber Air yang melibatkan lintas sektor. Satgas ini akan bertugas memastikan pemanfaatan sumber air berjalan efisien serta mengawasi distribusinya ke masyarakat. 


“Kita juga akan kaji pembentukan Peraturan Daerah (Perda) khusus tentang pemanfaatan sumber air agar regulasinya jelas dan tidak tumpang tindih,” ungkapnya.


Selain upaya jangka pendek, pemerintah juga akan mencari sumber air baru untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang, seiring bertambahnya jumlah penduduk. Langkah ini diharapkan bisa menjadi solusi permanen atas persoalan yang kerap muncul setiap musim kemarau.


Dalam kesempatan tersebut, Wabup Candra turut menepis anggapan bahwa ada kesepakatan lama yang memberi hak penggunaan air gratis kepada masyarakat sekitar Kayu Aro. (Def)