Komentar |
| Ilustrasi kebakaran. (iStock/Kesu01) |
Jakarta - Setidaknya 41 orang tewas akibat kebakaran di ruang isolasi pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit di Nasiriyah, Irak, pada Senin (12/7) waktu setempat. Kementerian Dalam Negeri Iran menyatakan bahwa kebakaran bermula dari api di ruang temporer yang bersebelahan dengan gedung utama. Namun, mereka tak merinci penyebab kebakaran.
Seorang pejabat kesehatan Irak, Haydar al-Zamili mengatakan kepada AFP bahwa saat ini, masih banyak korban terperangkap di dalam ruang isolasi yang terbakar itu. "Korban-korban meninggal akibat terbakar dan proses pencarian korban lain masih berlanjut," ucapnya.
Hingga saat ini, baru 16 orang yang berhasil diselamatkan. Api pun belum benar-benar dapat dipadamkan. Meski penyebab belum diketahui, publik Irak langsung menumpahkan amarahnya di jagat maya dengan mendesak pengunduran diri pejabat-pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dikutip cnnindonesia.com.
Ini bukan kali pertama rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di Irak kebakaran. Pada April lalu, kebakaran juga terjadi di salah satu rumah sakit Covid-19 di Baghdad yang merenggut 82 nyawa dan melukai 100 orang.
Berdasarkan keterangan petugas, kebakaran bermula dari ledakan tabung oksigen yang ditaruh tak sesuai aturan. Kebanyakan korban merupakan pasien yang sedang memakai respirator. Kebakaran itu memicu amarah publik dan berujung pada pengunduran diri Menteri Kesehatan Irak saat itu, Hassan al-Tamimi. (*)