Seorang Karyawan PTPN 4 Ajamu lemas Dan Tak Berdaya Usai Vaksin -->

Iklan Atas

Seorang Karyawan PTPN 4 Ajamu lemas Dan Tak Berdaya Usai Vaksin

Sabtu, 07 Agustus 2021

Labuhanbatu, fajarsumbar.com - Karyawan PTPN 4 bernama syafril usai vasin lemas dan jatuh (Roboh) tak berdaya usai pulang dari vaksin tahap 2 di Ajamu yang digelar Polsek Panai Tengah, keluarga terkejut mendengar berita tersebut akhirnya menghubungi istri Syafril.


Beliau mengatakan, akhir akhir ini suaminya selalu pulang larut malam lembur dari perusahaaan tempat Syafril bekerja di PTPN 4, pagi itu istrinya meminta syafril untuk tidak divacsin "kondisi abang tidak sehat" ujarnya kepada suaminya, syafril mengatakan saya di suruh Pak Bahrowi wajib divacsin, mendengar hal tersebut istrinya diam sedih melihat suaminya tidak bisa melawan pimpinannya, sebab kalau dilawan gajinya kerap dipotong atasannya.


Awak media terus mengali informasi terkait vacsin sinovac tahab dua yang digelar Polsek Panai tengah kepada Kapolsek AKP Rusdi Koto, dari hasil pembicaran melalui salular Kapolsek  mengatakan, dari keterangan Waka Polsek Syafril karyawan PTPN4 usai vacsin tahap kedua tidak ada masalah dan meninggalkan lokasi vacsin sehat dan nyaman, setelah sampai di kantor PTPN4 Syafril ditugaskan pimpinannya memasang instalasi listrik.


Kebetulan saya di Rantauprapat hari ini saya langsung kerumah Syafril memastikan kejadian yang sebenarnya, ujar Kapolsek kepada Awak Media melalui salular.


Tidak sampai disitu Awak media mencoba menghubungi Siniaji (KTU) PTPN 4 Kebun Ajamu melalui pesan WA kepada KTU, saya dengar dia pulang larut malam, bayak kegiatan yang dikerjakannya, jelas kesehatannya tidak baik, nah dari tim kesehatan PTPN4 sendiri tidak ada pemeriksaan awal, baru mengirim karyawannya Vacsin Pak tanya Awak media.

 

Sinuaji (KTU) mengatakan, Jumat kamarin hanya dilakukan rapid antigen, di saat rapid hasil saya reaktif positif dan Syapril kemarin negatif. Tim pemeriksanya dr dokter penyelenggara, karna disaat vaksin kami yang pertama juga kemarin, dokter penyelenggara yang lakukan pemeriksaan. Nah.. tadi apa ga dilakukan pemeriksaan sebelum di vaksin? Saya ngak bisa kontrol karna saya sediri isolasi positif covid, kalau vaksin yang pertama saya sediri ikut menyaksikan pemeriksaan yang dilakukan.


Terkai tupoksi kerja safril KTU mengatakan dia bertugas di insyalasi listrik, tapi saya suruh dia bantu di mes nyiapkan hidangan dan dan bantu bantu lainnya, ujar Sinuaji melalui pesan WA.


Ada yang aneh terkait tupoksi di PTPN4 ini, tupoksi karyawan instalasi listrik, merangkap Babu di Mes membantu menyiapkan hidangan tamu membersihkan piring menyapu ngepel  dan sebagainya layaknya sebagai babu, bekerja hingga larut malam, kalau kemalaman kata KTU bawa aja istri menginaf dimes agar tidak masuk angin kilahnya kepada awak media, sementara KTU yang terpapar Covid mengharuskan syafril membelikan rokok buat KTU, pola berapa jam kerja diperusahan ini, orang yang terpapar covid wajib dilayani karyawan, tim media akan terus mengalinya semua informasi.


Dari hasil pembicaraan KTU memberikan nomor atasan Syafril bernama Bahrowi, ketika ditanyakan terkait intruksi wajib vacsin Bahrowi mengelak dan mengatakan tidak ada saya suruh hanya dia permisi vacsin, setelah di vaksin wajib masuk kerja dan kalau mau permisi silahkan ujarnya ragu, terkait usai vacsin Syafil langsung bekerja pasang instakasi Bahrowi mengelak dan mengatakan haya menyuruh ambil kipas angin, sampai dimes syafril lemas dan jatuh, ada yang ganjil dan aneh dari ucapan Bahrowi.


Kepada Awak media keluarga meminta pihak Kepolisian memeriksa Bahrowi dan KTU yang diduga sewenang wenang memaksa Syafril bekerja usai vacsin tahap dua, dimana hati nuraninya disuruh kerja sampai larut malam dan dipaksa vacsin sementara kondisinya tidak sehat dan meminta pihak Dinas kesehatan benar benar memeriksa kesehatan masyarakat sebelum di vacsin, kepada pihak Kepolisian kami meminta mengusut tuntas kejadian ini dan memeriksa Bahrowi dan KTU, terkait tupoksi karyawan. dan mendata karyawan yang terpapar covid - 19.


Dari Bahrowi Awak Media diberi nomor Kapolpos menanyakan nomor dokter petugas medis yang bertugas menyuntik vacsin masyarakat, akhirnya diberi nomor dr Pitrer dari sore sampai malam dr Piter tidak bisa dihubungi, Keluarga meminta pihak Kepolisian memeriksa Bahrowi yang dengan sewenang wenang memaksa Syafril bekerja usai vacsin tahap dua seharusnya disuruh istirahat bukan dipaksa kerja, dimana hati nuraninya disuruh kerja sampai malam dan dipaksa vacsin sementara kondisinya tidak sehat dan meminta pihak Dinas Kesehatan benar benar memeriksa kesehatan masyarakat sebelum di vacsin, kepada pihak ke Polisian mengusut tuntas masalah ini tidak terulang lagi.