Tak Mau Divaksin 'Kuntilanak' akan Menjemput Paksa -->

Iklan Atas

Tak Mau Divaksin 'Kuntilanak' akan Menjemput Paksa

Minggu, 28 November 2021

ilustrasi


Solsel, fajarsumbar.com - Jika tidak mau divaksin kuntilanak akan melakukan penjemputan paksa kepada siswa siswi orang tua wali murid. 


Dalam klosal drama yang diperankan oleh siswa siswa SMAN3 Solok Selatan dalam menyambut hari Guru dan ulang tahun PGRI serta membantu program pemerintah melaksanakaan vaksinasi. 


Beragam kreativitas ditampilkan siswa dan guru di SMAN 3 Solok Selatan dalam pagelaran menyambut Hari Guru Nasional (HGN) sekaligus HUT KOPRI ke 67.


Mulai dari menampilkan produk, karya-karya dan inovasi yang dihasilkan melalui ide kreatif siswa dan guru. Termasuk Tata Usaha (TU) sekolah.


Tidak lupa juga dengan hiburan orgen tunggal yang artisnya dari siswa dan siswi SMAN 3 Solsel, masing-masing menampilkan suara emasnya dipanggung sekolah.


"Ini bentuk semangat siswa, guru dan TU sekolah kami. Menanamkan konsep pendidikan dari hati, sehingga muncul kreasi baru dan karya-karya dalam menyambut Hari Guru dan HUT Kopri," kata Akmalu Rijal Putra, Kepala SMAN 3 Solok Selatan, Sabtu (27/11/2021).usai pegelaran. 


Akmalu menjelaskan, seluruh bakat masing-masing anak didiknya ditampilkan dalam pagelaran bernuansa hari Guru. 


Seperti lomba masakan khas minang berupa rendang menjadi karya siswanya. Karya-karya lainnya siswa selama satu tahun belakangan, seperti randai, tari ronggeng, puisi minang, tari piring dan karya seni lainnya juga dipetunjukan.


"Sekolah akan terus mendukung selagi kegiatan yang digelar siswa ada azas mamfaatnya dan nilai positif untuk sekolah, siswa dan guru," imbuhnya.


Aktivitas tersebut kata Akmalu Rijal, terbuka untuk umum dengan syarat mematuhi protokol kesehatan covid-19. 


Tujuannya agar warga sekolah aman dari wabah pandemi yang memberikan ancaman bagi masyarakat dunia, dan harus diperhatikan dalam masa new normal ini.


Bahkan dalam suasana hari guru ini, SMAN 3 Solok Selatan juga menggelar vaksinasi massal gratis. Tidak hanya untuk warga sekolah saja, akan tetapi terbuka untuk umum melalui kerjasama dengan Puskesmas Lubuk Gadang. 


"Selain pagelaran bakat dan seni siswa, kita juga melaksanakan vaksin massal gratis untuk masyarajat yang ber KTP Solok Selatan," ujar pakar petani cabe itu. 


Tidak kalah seru dan seram yang terjadi saat pagelaran siswa dan guru sedang berlangsung. Kemunculan kuntilanak, dedemit, pocong dan lainnya semakin menghibur warga sekolah dan umum yang menyaksikan pagelaran di sekolah calon penggerak itu.


Wadah nuansa menyeramkan tersebut menjadi nilai tambah disaat pelaksanaan vaksinasi, dan klosal itu menggambarkan 

"Jika tidak mau divaksin akan ditakut takuti atau dijemput paksa oleh kuntilandak, " ceritanya. 


"Kalau sudah masuk dalam wadah yang seram-seram. Ini bentuk hiburan tambahan bagi siswa dalam tajuk rumah hantu," jelasnya. 


Pagelaran ini bisa membuat siswa dan guru lebih fresh, dan semangat belajar akan terus terpacu. Karena rasa jenuh dan bosan tersampaikan lewat pagelaran dan seni-seni, bakat terpendam yang dipertunjukan siswa dan guru hari ini.


Proses belajar jika dihadapkan dengan rasa jenuh, maka serapan pembelajaran akan minim ditangkap siswa saat guru melakukan transfer ilmu di kelas.


Kita mengapresiasinya. Selagi itu positif, maka kegiatan melalui Organisasi Siswa (OSIS) akan terus kita dukung, sekolah siap mewujudkannya apa yang diinginkan para siswa, sehingga siswa tidak hanya dituntut untuk menuntut ilmu tanpa ada selingan dengan tujuan pencerahan daya pikir mereka. (Abg)