50 Persen Wilayah Donetsk Ukraina Dilaporkan Berada di Bawah Kendali Rusia -->

Iklan Atas

50 Persen Wilayah Donetsk Ukraina Dilaporkan Berada di Bawah Kendali Rusia

Selasa, 13 Desember 2022

Asap hitam membubung di Wilayah Donetsk, Ukraina, menyusul serangan udara Rusia beberapa bulan lalu. 


DONETSK – Lebih dari 50 persen wilayah Donetsk, Ukraina, dilaporkan telah jatuh ke bawah kendali Rusia. Hal itu diungkapkan oleh pejabat tinggi yang ditempatkan Moskow di bagian wilayah Donetsk yang diduduki di Ukraina Timur, Selasa (13/12/2022).


Donetsk—yang oleh Rusia disebut Republik Rakyat Donetsk (DPR)—menjadi salah satu dari empat wilayah di Ukraina yang diklaim Moskow sebagai miliknya. Aneksasi tersebut menyusul referendum yang digelar Rusia di wilayah itu, September lalu.


“Sedikit lebih dari 50 persen wilayah Republik Rakyat Donetsk telah dibebaskan,” kata Administrator Wilayah Donetsk yang dikendalikan Rusia, Denis Pushilin, kepada kantor berita RIA.


Karena pertempuran sengit telah terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir, bagian persis Donetsk yang berada di bawah kendali Rusia dan Ukraina masih tidak dapat dibedakan dengan jelas, sebagaimana dikutip iNews.id.


Rusia mengklaim secara bertahap mengalami kemajuan dalam ekspansinya di wilayah tersebut. Senin (12/12/2022) kemarin, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, 30 personel militer Ukraina tewas akibat serangan pasukan Moskow di Donetsk, sehari sebelumnya.


Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Jumat (9/12/2022) lalu mengatakan, penembakan berkelanjutan oleh Rusia di garis depan di Donetsk telah menghancurkan sepenuhnya Kota Bakhmut. Serangan Moskow juga menyebabkan kerusakan berat di Kota Avdiivka. Kedua kota itu terletak di pusat Wilayah Donetsk. 


Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, Rusia terus memusatkan upayanya untuk maju dan mencaplok Bakhmut dan Avdiivka.


“Di dekat Bakhmut, para penjajah (Rusia) menghujani tembakan mortir dan artileri di hampir 20 pemukiman,” katanya.


Senin kemarin, Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan, Rusia kemungkinan masih berencana untuk membuat kemajuan yang lebih dalam di Donetsk, namun meragukan kemampuan Moskow saat ini.


“Sangat tidak mungkin militer Rusia saat ini mampu menghasilkan kekuatan serangan yang efektif yang mampu merebut kembali daerah-daerah tersebut,” kata Kemhan Inggris.


“Pasukan darat Rusia tidak mungkin membuat kemajuan yang signifikan secara operasional dalam beberapa bulan ke depan.” (*)