Memodali Biaya Pemekaran Khairunas Berani Menjual Mobil Miliknya Agar Kabupaten Solok Selatan Mendapat Nomor Registrasi -->

Iklan Atas

Memodali Biaya Pemekaran Khairunas Berani Menjual Mobil Miliknya Agar Kabupaten Solok Selatan Mendapat Nomor Registrasi

Rabu, 07 Desember 2022
DR H Gamawan Fauzi tokoh pejuang pemekaran Kabupaten Solok Selatan, saat berikan arahan pada seminar pelaku sejarah diaula Sarantau Sasurambi. Abg


Solsel, fajarsumbar.com---Menyongsong Hari Ulang Tahun Kabupapayen Solok Selatan (Solsel) ke 19. 7Januari 2023 mendatang, pemda Solok Selatan berhasil mendatangkan seorang tokoh penting pemekaran Kabupaten Sarantau Sasurambi. 


Tokoh penting pemekaran itu adalah mantan Mentri Dalam Negri RI DR H. Gamawan Fauzi. SH.MM, dengan agenda kegiatan Seminar Sejarah Pemekaran Kabupaten Solok Selatan 1999-2024.


Kegiatan ini bekerja sama dengan pusat studi Humaniora Universitas Andalas, dihadiri oleh seluruh tokoh pemekaran Solok Selatan. Rabu (7/12/2022).


Bupati Solok Selatan Khairunas dalam sambutan tertulisnya menyampaikan, kedatangan Bapak Gamawan Fauzi di Solok Selatan, membuat kami kembali teringat masa-masa 20 tahun yang lalu. 


Ada banyak jejak "lakek tangan" Bapak di negeri Seribu Sungai ini. Sangat banyak untuk diceritakan satu persatu. Kiprah Bapak saat menjadi Bupati Solok, yang mengurus masyarakat dari utara hingga selatan, secara pribadi ikut mewarnai pikiran dan tindakan Saya. 


Sebagai anggota DPRD Kabupaten Solok waktu itu, Saya adalah pendukung segala tindakan dan kebijakan Bapak. Bukan karena kita dalam garis yang sama di penghujung era Orde Baru tersebut, tetapi dukungan saya adalah karena rasa kagum dan hormat atas integritas dan dedikasi Bapak membangun dan memajukan daerah.


Bahkan dalam memajukan daerah tersebut, Bapak mendukung dan ikut berjuang hingga terbentuknya Kabupaten Solok Selatan. Tanpa restu, kerelaan dan keikhlasan untuk memekarkan Solok Selatan, tentu saya tidak akan pernah berdiri di sini sebagai bupati. Saya berfikir “jika tidak lahir seorang gamawan fauzi maka solok selatan juga tidak bakal ada”. 


Alhamdulillah, kita sangat bersyukur sekali lahir tokoh seperti bapak yang memperjuangkan masyarakat solok bagian selatan hingga menjadi sebuah kabupaten seperti saat sekarang ini. 


Karena pada hakikatnya kalau kita bicara pemekaran, pertanyaan nya adalah “apa manfaat dari sebuah pemekaran?”. Beberapa hal yang mendorong kita para tokoh adalah karena  pada saat sebelum pemekaran Kabupaten Solok Selatan merupakan dua kecamatan yang cukup luas yang menjadi bagian dari Kabupaten Solok.


Anggaran untuk masing-masing kecamatan pada saat itu sebesar Rp. 3 Juta Rupiah, serta alokasi belanja daerah yang diberikan untuk dua kecamatan tersebut hanya sekitar Rp.6 Milyar, apa yang bisa dibangun, kemudian dari sisi konektifitas pun menuju ke pusat ibu kota kabupaten sangatlah jauh. 


Untuk masyarakat mendapatkan pelayanan pemerintah, dari hal itu muncul pemikiran kenapa tidak kita bangun sebuah kabupaten saja, agar pelayanan pemerintah lebih dekat dengan wilayah yang sangat luas ini, tentu anggaran akan lebih besar didapatkan untuk pembangunan serta keterbukaan lapangan kerja bagi masyarakat baik sepagai aparatur pemerintah maupun mengembangkan usaha-usaha yang tumbuh akibat aktifitas pemerintahan.


Alhamdulillah akhirnya berkat perjuangan bapak dan kita bersama, pada awal berdirinya Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2004. Saat itu mekar terdiri dari 5 (lima) kecamatan, mendapatkan bantuan keuangan sebesar Rp. 80 Milyar dan beberapa kendaraan dinas, dengan jumlah penduduk pada saat itu sebanyak 131 Ribu jiwa, dengan jumlah pegawai sekitar 400 orang, sarana kesehatan terdiri dari 1 Rumah Sakit dan 5 Puskesmas, sarana pendidikan pada awalnya kita hanya memiliki 127 SD, 10 SLTP, dan 5 SLTA. belum memiliki instansi vertikal dan unsur forkopimda. 


Dari sisi pertumbuhan ekonomi investasi pada saat itu uang yang beredar di Kabupaten Solok Selatan hanya sekitar ratusan milyar. 


Tanpa adanya pemekaran, tentu Kabupaten Solok Selatan tidak akan berkembang seperti sekarang ini. Kami informasikan kepada bapak ibuk sekalian, kondisi Kabupaten Solok Selatan saat ini pada tahun 2022 terdiri dari 7 Kecamatan, dengan jumlah 182 Ribu jiwa, sudah instansi vertikal dan unsur forkopimda, jajaran OPD Pemerintah Daerah, sektor kesehatan kita sudah memiliki 2 Rumah Sakit dan 8 Puskesmas, kemudian di sektor pendidikan kita sudah memiliki 137 SD, 35 SLTP, 17 SLTA dan juga memiliki 2 Perguruan tinggi.


Dengan sejumlah peningkatan tersebut, maka Kabupaten Solok Selatan sudah memiliki APBD sebesar Rp. 900 Milyar, serta investasi yang beredar sebesar Rp. 7 Triliun rupiah. Sehingga pada saat ini Kabupaten Solok Selatan merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera Barat. 


Hadirin dan undangan yang berbahagia,

Sekaitan dengan hal itu, sebesar apapun rasa terima kasih masyarakat Solok Selatan atas kebijakan dan kebajikan Bapak gamawan dan para tokoh pemekaran, belum akan sepadan dengan apa yang saat ini kami nikmati. Itulah sejarah yang akan selalu terukir abadi. 


Sejarah hingga terwujudnya pemekaran Kabupaten Solok Selatan itu lah yang saat ini ingin kami susun menjadi sebuah buku. Dan kami yakin Bapak akan menguraikan secara tuntas dan jelas tentang proses, dinamika dan tantangan yang dihadapi, hingga Kabupaten Solok Selatan, dengan ibukota Padang Aro, resmi berdiri pada tanggal 7 Januari 2004, sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 38 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Provinsi Sumatera Barat.


Dalam rangka membukukan sejarah tersebut, kami menggandeng lembaga humaniora Unand, dengan harapan buku ini akan menjadi catatan emas sebagai pengabadian atas upaya dan pengorbanan para pencetus dan pendirinya. Maka, kami pun mengucapkan terima kasih pada Bapak Dr. Harry Efendi, SS, MA dari lembaga Humaniora Unand beserta tim yang telah bersedia menelusuri dan mencatat sejarah pemekaran ini. 


Kita menyadari, sesempurna apapun penulisan sejarah, tetap ada kemungkinan perbedaan persepsi dan penafsiran. Tetapi, karena Bapak adalah pelaku sekaligus pemegang kebijakan tertinggi di Kabupaten Solok saat itu, maka kesaksian dan pemaparan Bapak adalah informasi yang kredibel untuk dicatat dalam buku ini.


Bagi kami penulisan sejarah pemekaran ini adalah tonggak penting untuk menggugah semua pihak, bahwa keberadaan Solok Selatan bukanlah hal yang serta merta. Tetapi merupakan proses panjang yang dilakoni oleh banyak tokoh yang sebagian sudah tidak bersama kita lagi.


Lebih dari itu, sebagai tonggak sejarah, pemekaran ini melecut kami untuk meraih kemajuan. Harus kami laporkan pada Bapak, bahwa di periode kepemimpinan kami, saya mengajak semua pihak untuk "melompat", tidak lagi "berjalan" atau "berlari". Karena kami ingin Solok Selatan bisa sama bahkan melampaui kabupaten dan kota lain di Sumatera Barat, bahkan Indonesia.


Dalam kaitan "melompat" itu, kami pun berharap arahan Bapak, sebagai guru dan panutan kami, untuk membimbing Solok Selatan ke arah yang lebih baik. 


Tokoh pemekaran dan sekaligus mantan Bupati Kabupaten Solok dua priode itu DR H. Gamawan Fauzi mengatakan, sangat bangga dan terharu melihat perkembangan kabupaten Solok Selatan setelah dimekarkan. 


" Saya tidak menyangka akan ada kemajuan seperti ini, dan saat ini Solok Selatan sudah semakin tacelak," kata mantan Gubernur Sumbar itu. 


Tapi Saya lebih bangga lagi atas keberanian seorang Bupati Khairunas dan Wakil Bupati Yulian Epi yang berani dan mampu membuat sebuah buku sejarah pemekaran kabupaten, banyak dari bupati sebelumnya yang belum berfikir untuk membuat buku sejarah daerahnya.


Kalau diceritakan sejarah pahitnya pemekaran Kabupaten Solok Selatan ini, sungguh menyedihkan, apalagi terkait. pendanaan, siapa yang akan memberi dana, berapa dana, tapi itu terjawab sudah. 


" Saya bangga seorang Khairunas mampu menjual mobil miliknya untuk membiayai kabupaten ini, " kata mantan Mentri Dalam. Negri itu. Abg