Aipda Eko Setyawan bersama sapi bernama "Si Arjuna" berat 1 ton yang menjadi hewan kurban Presiden Jokowi di Sumbar. |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Seekor sapi yang diberi nama "Arjuna", milik Aipda Eko Setyawan, anggota Polres Padang Panjang dibeli Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan dijadikan hewan kurban presiden untuk masyarakat Sumatra Barat.
Kepastian pembelian sapi kurban Presiden Jokowi yang akan dipotong di Masjid Raya Sumbar itu, ditindaklanjuti dengan kedatangan Staf Sekretariat Kepresidenan, Puput Hariadi dan petugas administrasi, Tomi Agustinofal.
Walikota Padang Panjang, Fadly Amran bersama Ketua DPRD Mardiansyah, A.Md, Dandim 0307/TD Letkol.Czi Sutrisno, Sekdako Sonny Budaya Putra, juga mengunjungi kandang sapi miliknya di Kelurahan Koto Katiak, Kecamatan Padang Panjang Timur, Senin (26/6).
Kedatangan walikota dan rombongan tersebut untuk melihat langsung sapi jantan jenis Limousin Cross dengan ciri warna coklat dengan corak hitam tersebut, berumur 4 tahun dengan bobot 1.040 Kg yang dipelihara Aipda. Eko Setyawan bersama puluhan sapi lainnya dengan berbagai jenis.
“Ini sapinya Pak. Hari ini kita akan melakukan penimbangan dan akad jual beli dengan petugas Sekretariat Kepresidenan yang difasilitasi Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang,” lanjut Eko.
Eko menjelaskan, untuk proses penggemukan sapi-sapinya, dia sengaja mempadu-padankan antara konsentrat dengan makanan fermentasi yang berbahan dasar jerami.
“Hanya rumput hijau dan dipadukan dengan jerami permentasi. Untuk kebutuhan konsentrat satu ekor sapi mencapai 16 Kg perharinya dan kebutuhan makanan untuk satu ekor sapi mencapai 50 Kg sehari,” jelas Eko.
Untuk sapi jenis Limousin Cross yang dibeli Presiden Jokowi, dirinya tidak membeda-bedakan perawatannya dengan sapi lainnya. Apalagi, dia memiliki beberapa ekor Limosin Cross dan puluhan sapi perah.
“Proses perawatan dan makannya, sama dengan sapi-sapi lainnya. Cuma yang kita utamakan, faktor kebersihan kandang dan waktu memberikan makanan konsentrat. Apalagi, jenis sapi ini hampir tidak berhenti makan,” lanjutnya.
Walikota Fadly Amran mengaku bangga ada sapi asal Kota Padang Panjang yang berhasil menjadi salah satu sapi kurban dari Presiden Jokowi.
“Untuk tembus menjadi sapi yang dibeli oleh Presiden Jokowi tidak mudah, banyak kriteria yang harus dipenuhi dan proses seleksi yang ketat. Kita berharap, ini memotivasi peternak lain, untuk terus mengembangkan potensi yang mereka miliki,” sebut Fadly.
Wako Fadly juga minta Dinas Pangan dan Pertanian untuk lebih memperhatikan peternak lokal, termasuk rutin memberikan penyuluhan kesehatan ternak. Apalagi, setelah adanya penyakit mulut dan kuku beberapa waktu lalu cukup mempengaruhi jumlah ternak yang ada.
“Apalagi, sebentar lagi akan masuk Hari Raya Idul Adha. Kesehatan hewan kurban harus menjadi perhatian serius, jangan sampai masyarakat memotong sapi yang dalam kondisi sakit. Pastikan dulu kondisi hewan kurbannya, sebelum dipotong,” pinta Fadly Amran.
Setelah menjalani pemeriksaan akhir Si "Arjuna” milik Aipda Eko Setyawan dilanjutkan akad jual beli antara pemilik sapi dengan perwakilan Sekretariat Presiden, Puput Hariadi dan petugas administrasi, Tomi Agustinofal.
Akad jual beli disaksikan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), Ade Nafrita Anas, M.P, perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar dan lainnya, akad dilaksanakan di ruang kerja kepala Dispangtan, Senin (26/6).
Sebelum melakukan akad jual beli, tim dari Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas melakukan penimbangan sapi tersebut. Berdasarkan pengukuran lingkar dada dan diakadkan dengan berat 1.040 kg.
“Kami dari perwakilan Sekretariat Presiden sudah melihat kondisi fisik sapinya yang bagus dan sehat, serta sesuai syariat agama juga memenuhi persyaratan. Kami juga menjalankan pesan yang disampaikan Presiden Jokowi untuk mencari peternak dengan skala kecil,” tutur Tomi.
Sapi kurban Presiden Jokowi ini nantinya akan diserahkan ke Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, S.P pada Kamis (29/6) di Masjid Raya Sumbar melalui DPKH Sumbar, dan kembali diserahkan kepada pelaksana kurban. Setelah disembelih dagingnya dibagikan kepada masyarakat. (syam)