Beras Oplosan Beredar di Pasar, Cek 6 Cara Mudah Mengenalinya -->

Iklan Atas

Beras Oplosan Beredar di Pasar, Cek 6 Cara Mudah Mengenalinya

Kamis, 17 Juli 2025
Ada beberapa cara mengenali beras oplosan. 


Jakarta – Menteri Pertanian Amran Sulaiman baru-baru ini mengungkapkan temuan mengejutkan terkait peredaran beras di Indonesia. Dari hasil pengawasan, diketahui bahwa ada 26 merek beras diduga hasil oplosan yang tersebar luas di pasaran, termasuk di supermarket besar. Temuan ini merupakan bagian dari total 212 merek beras yang dinyatakan tidak memenuhi standar mutu nasional.

Beberapa nama merek yang terindikasi merupakan pemain besar di industri beras, sehingga membuat masyarakat harus lebih waspada dalam memilih produk konsumsi sehari-hari.

Menurut Prof. Tajuddin Bantacut, pakar teknologi industri pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), praktik pengoplosan beras bisa melibatkan campuran berbagai bahan, mulai dari beras berkualitas rendah, jagung, hingga beras yang telah rusak dan diproses ulang. Bahkan, tak jarang bahan kimia seperti pemutih, pewarna sintetis, atau pengawet ikut dicampurkan.

Meski beras oplosan sering kali tampak serupa dengan beras biasa, ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk membedakannya.

Tips Mengenali Beras Oplosan di Pasaran
Agar tidak tertipu, berikut adalah sejumlah cara untuk mengidentifikasi beras yang diduga telah dioplos:

Periksa warna butirannya
Jika dalam satu kemasan terdapat butiran beras berwarna putih bersih bercampur dengan yang kusam atau kekuningan, bisa jadi beras tersebut telah dicampur dari berbagai kualitas berbeda.

Amati ukuran beras
Beras asli umumnya memiliki ukuran yang seragam. Bila terlihat perbedaan signifikan dalam ukuran butirannya, ada kemungkinan beras tersebut telah dioplos.

Cium aroma beras mentah
Beras murni cenderung beraroma netral atau harum alami. Sebaliknya, beras oplosan kerap mengeluarkan bau apek atau menyengat akibat adanya bahan kimia tambahan.

Perhatikan hasil nasi setelah dimasak
Nasi dari beras oplosan biasanya tidak pulen atau justru terlalu lembek. Hal ini mencerminkan rendahnya mutu beras yang digunakan.

Amati saat mencuci beras
Ketika mencuci, waspadai jika muncul serpihan atau benda asing yang mengambang, seperti partikel plastik atau butiran mencurigakan lainnya. Itu bisa menjadi indikasi bahan tambahan berbahaya.

Deteksi aroma saat nasi dimasak
Jika selama proses memasak muncul bau tidak sedap atau aroma aneh yang menyengat, bisa jadi itu berasal dari kandungan zat kimia yang membahayakan.

Dengan meningkatnya kasus beras oplosan, masyarakat diimbau lebih berhati-hati dan kritis dalam membeli. Pastikan beras berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki sertifikat kelayakan mutu dari lembaga berwenang. Pemerintah juga diminta untuk memperketat pengawasan terhadap produk pangan pokok agar keamanan konsumen tetap terjaga.(BY)