Jakarta– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah terjadi gempa bumi tektonik bermagnitudo 7,9 yang mengguncang kawasan pesisir timur Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi (30/7).
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis, gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami dengan status *waspada* di sejumlah wilayah Indonesia. Gelombang diperkirakan setinggi kurang dari 0,5 meter.
Beberapa daerah yang termasuk dalam zona waspada antara lain:
* Kepulauan Talaud (perkiraan gelombang tiba pukul 14.52 WITA),
* Kota Gorontalo (16.39 WITA),
* Halmahera Utara (16.04 WIT),
* Manokwari (16.08 WIT),
* Raja Ampat (16.18 WIT),
* Biak Numfor dan Supiori (16.21 WIT),
* Sorong Utara (16.24 WIT),
* Jayapura dan Sarmi (16.30 WIT).
Daryono mengimbau warga di wilayah pesisir yang terdampak agar tetap tenang dan menghindari area pantai hingga adanya pernyataan resmi selanjutnya. Ia juga memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan di wilayah Indonesia akibat gempa tersebut.
BMKG melaporkan pusat gempa terletak pada koordinat 52,51 Lintang Utara dan 160,26 Bujur Timur, dengan kedalaman 18 kilometer. Gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka dan dipicu oleh mekanisme patahan naik (*thrust fault*).
Hingga pukul 08.30 WIB, tercatat sudah terjadi tujuh kali gempa susulan di wilayah yang sama, dengan magnitudo terbesar mencapai 6,9 dan terkecil 5,4.
Lembaga Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) turut melaporkan bahwa gempa ini juga berpotensi memicu tsunami di beberapa negara lain, termasuk Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.
BMKG kembali mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat diminta hanya mengakses informasi resmi dari kanal komunikasi BMKG yang telah terverifikasi.(des*)
Komentar