Pasaman Barat Seperti Daerah Usai Perang -->

Iklan Atas

Pasaman Barat Seperti Daerah Usai Perang

Sabtu, 26 Februari 2022
Sebuah rumah tersungkur dihantam gempa. (ist)


Pasbar - Beberapa daerah di Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat (Sumbar) pascagempa yang mengguncang dengan kekuatan magnitudo 6,1 seperti daerah usai perang. Ratusan rumah warga dan beberapa rumah ibadah tersungkur dihantam gempa yang berpusatkan di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.


Akibatnya dilaporkan 7 orang meninggal dunia, sementara puluhan warga luka-luka berat dan ringan akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Dalam musibah tersebut, Pemerintah Kabupaten Pasaman menetapkan 14 hari tanggap darurat. 


Beberapa tenda-tenda darurat didirikan untuk menampung para korban. Beberapa personel sejumlah daerah di Kabupaten/Kota di Sumbar dikerahkan untuk memberikan bantuan untuk para korban.


"Ya Allah musibah apa yang Engkau berikan kepada kami. Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami ini," ujar salah seorang warga Pasaman Barat kepada fajarharapan.id, Sabtu (26/2/2022).


Tangis pilu warga membahana di daerah-daerah yang terparah. Rumah-rumah tersungkur dan rata dengan tanah. Rumah yang telah dibangun warga puluhan tahun kini hancur. Ada beberapa daerah yang terparah akibat gempa tersebut, seperti Pinaga, Kajai dan Simpang. 


Pantauan media fajarharapan.id, (grup fajarsumbar.com) Masjid di Kajai rata dengan tanah dan ikuti ratusan rumah warga lainnya yang tersungkur disapu gempa.


Lebih mengerikan lagi, usai gempa semburan lumpur panas dan tanah bergerak terjadi pula. Warga hanya bisa berdoa agar selamat atas musibah yang tidak disangka-sangka tersebut yang terjadi, Jumat (25/2/2022) pagi sekira pukul 08.30 WIB.


Sementara itu, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengatakan, ratusan rumah roboh akibat gempa berkekuatan 6,1 yang mengguncang daerah itu pada pagi hari.


"Daerah terparah yang mengalami kerusakan yaitu Nagari Kajai di Kecamatan Talamau dan Nagari Kinali," katanya.


Menurut Hamsuardi saat ini Wakil Bupati, Sekda Kabupaten hingga BPBD mendatangi lokasi yang paling parah untuk melakukan evakuasi dan penanganan lebih lanjut. Saat ini Pasaman Barat dinyatakan dalam tanggap darurat selama 14 hari.


Ia mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap ancaman gempa susulan.


"Masyarakat diminta tetap tenang dan saling bantu membantu mengatasi bencana ini," ucapnya.


Selain itu, Bupati mengingatkan kembali warganya apabila terjadi gempa susulan masyarakat diminta untuk keluar rumah dan mencari tempat aman untuk mencegah tertimpa bangunan. (by roni/DJ)