100 Hari Kerja JKA-Rahmat ; Aksi Cepat, Akses Kuat, Padang Pariaman Melesat -->

Iklan Muba

100 Hari Kerja JKA-Rahmat ; Aksi Cepat, Akses Kuat, Padang Pariaman Melesat

Sabtu, 07 Juni 2025
Bupati John Kenedy Azis - Wabup Rahmat Hidayat (foto.doc.saco) 


Padang Pariaman - Sejak resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 dan menyelesaikan retreat kenegaraan di Magelang akhir Februari, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis bersama Wabup, Rahmat Hidayat (JKA-Rahmat) langsung tancap gas. Pasangan ini tak menunggu lama. 


Tepat 2 Maret 2025, sepulang dari Magelang, ia memulai tugasnya dengan bersilaturahmi bersama tokoh-tokoh Padang Pariaman di Pendopo Rumah Dinas Bupat, tepatnya Karang Aur.


Keesokan harinya, JKA menggelar rapat koordinasi perdana dengan seluruh OPD. Ia menegaskan 5 (lima) nilai utama yang harus menjadi budaya kerja ASN Padang Pariaman. Yakni efisiensi anggaran, inovasi kerja, nol toleransi terhadap kesalahan, pelayanan prima, serta bebas narkoba dan judi online. Disiplin dan ketepatan waktu pun, jadi harga mati.


Tak sampai di situ, pada 4 Maret 2025, JKA-Rahmat menyampaikan pidato politik dan visi-misinya di hadapan anggota DPRD, sesuai amanat Mendagri.


Dalam pidato itu, ia menjelaskan komitmen membangun Padang Pariaman yang maju, mandiri, dan sejahtera dengan memetakan 5 (lima) prioritas utama sebagai berikut ; pertama, Pemerintahan Berintegritas dan Smart-Budaya kerja sehat, transparan, serta penguatan e-government hingga nagari. Kedua, SDM Unggul – Lewat program BANGKIT untuk beasiswa dan JAMSEHAT untuk jaminan kesehatan rakyat.


Selanjutnya, ketiga, Ekonomi Inklusif-Mendorong sektor wisata, pertanian, dan perikanan melalui program GEBRAK. Keempat, Infrastruktur Berkelanjutan - Lewat program MEKAR, membangun ruang publik dan peningkatan jalan. Kelima, Karakter Sosial Religius - Peran ulama dan adat diperkuat untuk membentuk generasi agamis berbudaya Minang.


JKA juga menegaskan pentingnya efisiensi anggaran, bukan sebagai penghambat kerja, melainkan pemicu kreativitas dan inovasi.


Dari Pidato ke Aksi, Cepat dan Taktis


Tak perlu jeda, siang hari setelah pidatonya, JKA langsung memerintahkan pengerukan saluran banjir Sicaung -Sicincin, meski itu kewenangan provinsi. “Ini soal pelayanan ke rakyat, bukan soal siapa yang berwenang,” tegasnya.


Gebrakan lainnya adalah Event Pacu Kudo yang dihadiri 40.000 penonton dan menciptakan perputaran uang Rp6 miliar, serta Gotong Royong Akbar Sungai Batang Ulakan.


Publik memang sudah tahu. Ini daerah rawan banjir selama 10 tahun terakhir, yang kini bebas banjir, hasil sinergi masyarakat, pemerintah, dan swasta senilai Rp3 miliar lebih.


Akses Pusat Bukan Isapan Jempol


Dalam 100 hari kemaren, lima menteri dan pejabat pusat hadir ke rumah dinas atau kantor bupati. Bukan kunjungan formal semata, tetapi simbol kedekatan personal dan politik. Seperti, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid. “Saya datang karena beliau abang saya.”


Kemudian, Menteri PUPR Dody Hanggodo, Dukung jalan lingkar Duku - Sicincin, solusi kemacetan dan pintu Ibu Kota Kabupaten (IKK) di Parik Malintang.


Lanjut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto akan dilakukan Turap Batang Anai dan revitalisasi jembatan Lubuk Alung. Terus, Wamen UMKM Helvy Yuni Moraza dan Tina Astari. Mereka melakukan peresmian Gerai Dekranasda dan Festival Juadah. Disamping itu, ada Menteri Ketenagakerjaan/BNP2TKI Abdul Kadir Karding. Ini ada Rencana pembangunan Kampus Vokasi. Menyusul dari tokoh muda Golkar, Dave Laksono hingga para istri pejabat.


Kesemuanya mereka hadir bukan hanya karena protokoler, tapi lantaran chemistry personal dengan JKA. “Bola sudah ada di depan kita,” kata JKA. “Tinggal siapa yang bisa mencetak gol,” tuturnya menambahkan. 


Arah Baru Energi Kolaborasi


JKA menegaskan, keberhasilan pembangunan tak bisa hanya oleh pemerintah daerah. Ia mendorong semua kepala OPD untuk memanfaatkan akses yang telah ia buka ke pemerintah pusat. JKA tak mau akses itu jadi sia-sia, melainkan agar dimanfaatkan maksimal demi masyarakat.


“Daerah lain sibuk kejar bola ke Jakarta. Di sini, bola sudah di kaki kita,” ujarnya lugas.(Anton W Tanjung