MAHEFF 2025 Pertemukan Pemerintah, Sineas dan Komunitas Film Dalam Satu Ruang Dialog -->

Iklan Muba

MAHEFF 2025 Pertemukan Pemerintah, Sineas dan Komunitas Film Dalam Satu Ruang Dialog

Sabtu, 21 Juni 2025

Acara dialog Collaboration MAHEFF 2025, di Cagar Budaya Balerong Sari Tabek


Tanah Datar, fajarsumbar.com - Malayapura Heritage Film Festival (MAHEFF) 2025 memasuki minggu kedua, dengan agenda Collaboration yaitu sebuah forum yang mempertemukan pemerintah, sineas dan komunitas film dalam satu ruang dialog, yang dilaksanakan di Bangunan Cagar Budaya Balerong Sari Tabek, Nagari Tabek, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu (21/6/25).


Kegiatan MAHEFF info bertujuan untuk mengembangkan dan memajukan Film Dokumenter tentang kebudayaan dan cagar budaya, untuk mengangkat nilai-nilai sejarah dan kebudayaan yang ada di Sumatera Barat.


Dalam dialog yang digelar tersebut dihadiri oleh, Ketua Pelaksana Dafriansyah Putra, Bupati Tanah Datar yang diwakili Staf Ahli Agusril, Pamong Budaya Ahli Pratama Balai Media dan Kebudayaan Richard Antoni, Kasubdid Film Dir Musik dan Seni Nurul Kristianto, Kepala BPK Wilayah III Sumbar Nurmatis, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar Luhur Budianda dan Komunitas Film di Sumatera Barat.


Bupati Tanah Datar yang diwakili Agusril, sangat mengapresiasi kegiatan MAHEFF di Tanah Datar ini, karena bisa mengangkat sejarah budaya adat yang ada di Sumbar umumnya dan Tanah Datar khususnya. 


"Mewakili pemerintah daerah, Kami sangat mengapresiasi kegiatan MAHEFF yang digelar di Tanah Datar, apalagi untuk membuat Film Dokumenter, yang akan mengenalkan adat dan kebudayaan yang ada disini," katanya.


Terakhir Agusril berharap, kepada seluruh masyarakat Luhak Nan Tuo, untuk dapat mendukung kegiatan MAHEFF di wilayah kita ini, karena dengan kegiatan ini, kebudayaan dan adat istiadat kita akan dikenal sampai ke Mancanegara.


Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Pratama Balai Media dan Kebudayaan Richard Antoni sampaikan, kegiatan ini sangat luar biasa sekali, untuk mengangkat kembali dan melestarikan Cagar Budaya dan nilai-nilai yang terkandung di dalam adat istiadat yang ada di Ranah Minang, dengan Media Film nantinya.


Ricard tambahkan, untuk mengangkat kembali, nilai-nilai sejarah Kebudayaan, Cagar Budaya dan tentang adat istiadat yang ada di Ranah Minang ini, kami akan membuat Film Dokumenter.


"Kami juga mengajak Sineas dan Komunitas Film yang ada, untuk menggali sejarah-sejarah yang sangat unik, dan mempunyai makna yang menarik untuk diperkenalkan sampai kemanca negara nantinya," pungkasnya. (**)