Rest Area Tol Padang–Sicincin Usung Nuansa Minangkabau -->

Iklan Atas

Rest Area Tol Padang–Sicincin Usung Nuansa Minangkabau

Jumat, 18 Juli 2025
HKI Rampungkan Dua Rest Area Ikonik di Sumbar


Padang – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) telah merampungkan pembangunan dua rest area (tempat istirahat dan pelayanan/TIP) di ruas Tol Padang–Sicincin, dengan sentuhan arsitektur khas Minangkabau. Kedua rest area ini berlokasi di STA 23+000, masing-masing di jalur A (arah Padang–Sicincin) dan jalur B (Sicincin–Padang).

“Alhamdulillah, pembangunan telah selesai 100 persen. Desain bangunannya kami adaptasi dari rumah adat Minangkabau sebagai bentuk pelestarian budaya lokal,” ujar Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya, dalam keterangan persnya di Padang, Kamis (17/7).

Rest area tipe A ini dilengkapi berbagai fasilitas umum, seperti masjid, toilet (termasuk untuk penyandang disabilitas), klinik kesehatan, bengkel, kantor pengelola, fasilitas pengolahan limbah, serta area kuliner berupa food court yang mampu menampung 16 pelaku UMKM dan satu gerai minimarket. Selain itu, lahan juga telah disiapkan untuk pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Dari sisi kapasitas, tempat parkir di jalur A mampu menampung 212 kendaraan golongan I dan 57 kendaraan golongan II hingga V. Sementara di jalur B, daya tampung mencapai 213 kendaraan golongan I dan 59 kendaraan golongan II–V.

Seiring mulai beroperasinya Tol Padang–Sicincin sejak Mei 2025, keberadaan rest area ini diharapkan mampu mendukung kenyamanan pengguna jalan, melancarkan arus kendaraan, serta menjadi sarana promosi budaya dan kuliner khas Sumatera Barat.

Aditya menekankan bahwa pembangunan ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga berupaya menghidupkan nilai-nilai kearifan lokal. Desain food court mengusung gaya arsitektur neo-vernacular Minangkabau, lengkap dengan ornamen tradisional seperti mahkota, dada kelelawar, sirip ikan, dan berbagai ukiran khas yang dikerjakan oleh pengrajin lokal.

“Kami juga bekerja sama dengan ahli gonjong untuk memastikan bentuk atap dan dinding (ampig) benar-benar merepresentasikan warisan budaya Minang,” tambahnya.

Keberadaan rest area ini diharapkan menjadi tempat peristirahatan yang nyaman sekaligus etalase budaya Minangkabau di sepanjang jalan tol Sumatera Barat.(des*)