![]() |
. |
Lima Puluh Kota, fajarsumbar.com — Sebanyak 24 orang dilaporkan hilang saat melakukan kegiatan tracking ke dalam hutan belantara kawasan Nagari Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis, 31 Juli 2025. Rombongan tersebut terdiri dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand), perangkat nagari, dan pemuda setempat.
Informasi sementara yang diterima fajarsumbar.com menyebutkan, bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari aktivitas lapangan mahasiswa KKN yang didampingi oleh unsur nagari dan warga. Namun hingga sore hari, seluruh rombongan tidak kunjung kembali dari hutan, sehingga warga setempat mulai melakukan pencarian.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari pihak nagari dan koordinator KKN, berikut adalah daftar lengkap 24 orang yang dilaporkan hilang:
-
Edison – Wali Nagari
-
Rifki Hidayat – Kaur Perencana
-
Rizki Jazwari – Kepala Jorong Ambacang Kunyik
-
Erizal – Kepala Jorong Pauh Sangik
-
Marizon – Pemuda
-
Abet Yovanca Able – Pemuda
-
Fendi – Pemuda
-
Delima Lispita – Mahasiswa KKN Unand
-
Gina Gevira – Mahasiswa KKN Unand
-
Syakira Fatharani – Mahasiswa KKN Unand
-
Divo Meidi Prahmana – Mahasiswa KKN Unand
-
Laila Rohmida Anshori – Mahasiswa KKN Unand
-
Lara Tria Sovia – Mahasiswa KKN Unand
-
Andrian Whister Nurhakim – Mahasiswa KKN Unand
-
Arif Rahman Hidayatullah – Mahasiswa KKN Unand
-
Muhammad Rafid – Mahasiswa KKN Unand
-
Farel Leo Rien – Mahasiswa KKN Unand
-
Sandy Akbar Alrezki – Mahasiswa KKN Unand
-
M. Fadhil Jawari – Mahasiswa KKN Unand
-
Haikal Imam – Mahasiswa KKN Unand
-
Ivan Adani – Mahasiswa KKN Unand
-
Aline Rasya – Mahasiswa KKN Unand
-
Atika Mulia – Mahasiswa KKN Unand
-
Yoka Septia Nafirma – Mahasiswa KKN Unand
Dari keseluruhan nama tersebut, sebanyak 17 orang merupakan mahasiswa KKN Universitas Andalas, sedangkan sisanya terdiri dari 4 perangkat nagari dan 3 pemuda yang turut serta dalam kegiatan pendampingan.
Pihak pemerintah nagari bersama aparat TNI, Polri, BPBD, dan warga sekitar telah membentuk tim pencarian dan penyelamatan. Proses evakuasi masih berlangsung mengingat kondisi geografis kawasan hutan Pauh Sangik yang dikenal cukup lebat dan menantang.
Kepala BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan memberi ruang bagi tim SAR bekerja secara maksimal. Sementara itu, pihak Universitas Andalas juga telah mengirimkan perwakilan untuk memantau perkembangan langsung di lokasi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait kondisi terkini dari para rombongan yang hilang tersebut. Doa dan harapan terus mengalir dari berbagai pihak agar seluruh rombongan dapat ditemukan dalam keadaan selamat. (Ab/ul)