![]() |
Ini Perbedaan Kartu PKH dan KKS di Program Bansos Pemerintah. |
Jakarta – Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Program Keluarga Harapan (PKH) kerap disalahartikan sebagai hal yang sama, padahal keduanya merupakan dua jenis bantuan sosial berbeda yang dikelola oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Meski sama-sama ditujukan untuk membantu keluarga prasejahtera, KKS dan PKH memiliki perbedaan signifikan dalam hal bentuk bantuan, mekanisme distribusi, serta tujuan penggunaan. Saat ini, kedua program masih terus berjalan di bawah pengawasan pemerintah pusat.
Perbedaan Fungsi dan Bentuk Bantuan
KKS merupakan kartu elektronik multifungsi yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai layanan bantuan sosial. Melalui KKS, keluarga penerima manfaat bisa memperoleh dukungan seperti program pangan, subsidi kesehatan (JKN), hingga akses pembiayaan mikro untuk usaha kecil. KKS berperan sebagai “pintu masuk” ke beragam bentuk bantuan pemerintah.
Sementara itu, PKH adalah program bantuan tunai bersyarat. Dana bantuan ditransfer langsung ke rekening penerima yang memiliki anggota keluarga tergolong rentan, seperti ibu hamil, balita, anak sekolah, lansia, atau penyandang disabilitas berat. Tujuan utama PKH adalah mendorong perbaikan kualitas hidup melalui pemenuhan kebutuhan dasar, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan.
Kriteria Penerima dan Basis Data Terbaru
Kedua jenis bantuan ini tidak diberikan secara acak. Pemerintah menentukan penerima manfaat berdasarkan data resmi. Sebelumnya menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), kini Kemensos telah mulai menggunakan basis data baru, yaitu Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sejak tahun 2025. Ini dilakukan demi meningkatkan akurasi dan efisiensi penyaluran bantuan.
Perbedaan Alur Penyaluran Dana
KKS dan PKH sama-sama dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi jalur pendistribusiannya berbeda. Dana untuk KKS langsung dikelola oleh Kementerian Sosial dan disalurkan melalui perbankan yang ditunjuk. Sedangkan bantuan PKH disalurkan dengan dukungan pemerintah daerah, dan langsung masuk ke rekening penerima.
Dampak Positif untuk Keluarga Penerima
Kedua program ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Mereka terbantu dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti konsumsi pangan, biaya pendidikan anak, hingga pelayanan kesehatan. Bantuan ini juga mendorong peningkatan kemandirian ekonomi serta mengurangi beban rumah tangga miskin secara bertahap.
Pentingnya Edukasi dan Sosialisasi
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami perbedaan KKS dan PKH maupun cara mendapatkannya. Oleh karena itu, peran serta aktif dari pemerintah, petugas lapangan, dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menyebarluaskan informasi mengenai program ini agar dapat diakses oleh lebih banyak keluarga yang membutuhkan.(BY)