Sungai Batang Pasaman: Satu Korban Masih Hilang Setelah 7 Hari Pencarian -->

Iklan Atas

Sungai Batang Pasaman: Satu Korban Masih Hilang Setelah 7 Hari Pencarian

Jumat, 22 Agustus 2025
Pencarian Korban Hanyut


Pasbar – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang resmi menutup operasi pencarian terhadap korban yang hanyut di Sungai Batang Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, setelah tujuh hari pencarian tidak membuahkan hasil.

Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, menyampaikan keputusan penghentian operasi SAR diambil setelah koordinasi dengan unsur SAR lainnya, wali nagari setempat, dan keluarga korban.

“Sejak hari pertama hingga hari ketujuh, tim telah melakukan pencarian intensif di sepanjang aliran sungai dengan berbagai metode. Namun hingga sore ini, belum ada tanda keberadaan korban yang ditemukan,” jelas Abdul Malik, Kamis (21/8/2025).

Peristiwa nahas ini terjadi pada Kamis (14/8) sekitar pukul 18.00 WIB, ketika empat warga mencoba menyeberangi Sungai Batang Pasaman. Arus deras akibat air bah mendadak menyeret mereka. Dari empat orang tersebut, dua berhasil selamat, satu ditemukan meninggal, dan satu lainnya masih hilang.

Identitas korban diketahui, yakni Asba (31) dan Reza (25) selamat, Aldi (25) meninggal dunia, dan Eman (35) masih dicari.

Operasi SAR yang digelar sejak Jumat (15/8) melibatkan berbagai unsur gabungan. Tim pencarian dibagi menjadi empat kelompok dengan area pencarian seluas 27,6 kilometer. Metode yang digunakan meliputi penyisiran darat, scouting, rafting, serta penggunaan perahu karet (LCR). Peralatan pendukung seperti drone, perlengkapan medis, dan alat komunikasi juga dikerahkan.

“Tim bekerja setiap hari, baik melalui jalur darat maupun sungai, bahkan menggunakan rafting untuk menjangkau lokasi sulit. Namun, hasil yang diperoleh masih nihil,” ujarnya.

Sebanyak 42 personel terlibat dalam operasi ini, termasuk Pos SAR Pasaman, Polsek Talamau, Koramil 03 Talu, Local Hero Rescue, serta masyarakat setempat. Kendala utama pencarian adalah lokasi yang berada di area blank spot sehingga komunikasi di lapangan sering terhambat.

Cuaca di lokasi cenderung berawan dengan angin lima knot. Meski tidak ada hujan lebat, derasnya arus sungai tetap menyulitkan pencarian.

Abdul Malik menegaskan meski operasi SAR resmi dihentikan, pemantauan tetap dilakukan oleh aparat dan masyarakat setempat. Jika ada tanda keberadaan korban, operasi akan dibuka kembali.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari aparat, relawan, hingga masyarakat. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan menghadapi musibah ini,” pungkasnya.(des*)
-->