Padang Pariaman – Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, kini memiliki tiga dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di tiga kecamatan dan melayani kurang lebih 9.000 penerima manfaat.
“Untuk saat ini, Padang Pariaman baru memiliki tiga SPPG. Harapannya jumlah tersebut bisa terus bertambah hingga akhir tahun,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, dalam konferensi video saat Sosialisasi Program MBG di Kecamatan Batang Anai, Kamis (12/9).
Ade menjelaskan, program MBG tidak hanya berfokus pada peningkatan gizi anak-anak sebagai upaya menyiapkan generasi emas 2045, tetapi juga memberi dampak positif bagi perekonomian lokal. Dengan bertambahnya dapur MBG, lapangan kerja baru akan tercipta, sekaligus meningkatkan permintaan bahan pangan dari sektor pertanian, peternakan, hingga perikanan. Hal ini diyakini mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar sebagai pemasok bahan masakan.
Saat ini, tiga dapur MBG yang aktif beroperasi berada di Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kecamatan Sungai Limau, dan Kecamatan Batang Anai.
Sementara itu, Tenaga Ahli Deputi Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional, Teguh Suparngadi, menyebut Padang Pariaman masih membutuhkan 25 unit SPPG tambahan untuk mencukupi kebutuhan daerah, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama setempat.
“Jika satu dapur SPPG membutuhkan anggaran Rp30 juta per hari, maka untuk 25 unit diperlukan sekitar Rp750 juta per bulan (asumsi 25 hari kerja). Dengan begitu, perputaran uang yang terjadi bisa menembus miliaran rupiah setiap bulan,” jelas Teguh.
Ia menambahkan, bila seluruh 25 SPPG beroperasi penuh, nilai perputaran ekonomi dari program MBG di Padang Pariaman berpotensi mencapai Rp18 miliar per bulan.(des*)