Wako Fadly Amran Usulkan 8 Program Pembangunan di Rakorenbang Sumbar -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Wako Fadly Amran Usulkan 8 Program Pembangunan di Rakorenbang Sumbar

Selasa, 09 Maret 2021
Walikota Padang Panjang Fadly Amran ketika mwnyampaikan program di Rokerenbang Sumbar.


Padang Panjang, fajarsumbar.com - Tampil sebagai pembicara pertama dalam Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorenbang) Sumatra Barat di auditorium  gubernuran, Senin (8/3), Walikota Padang Panjang, Fadly Amran mengusulkan delapan program yang disinkronisasikan dengan visi-misi Pemprov.

Program itu dipaparkan di hadapan gubernur dan wakil gubernur beserta kepala daerah lainnya.


Delapan usulan program yang disampaikan Fadly Amran, di antaranya lanjutan pembangunan kawasan Islamic Centere, penataan kawasan rest area di Silaing Bawah, pembangunan lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) regional, pembangunan gedung instalasi bedah sentral dan instalasi diagnostik terpadu di RSUD, rehab irigasi lintas Padang Panjang-Tanah Datar, pengadaan mesin UHT (ultra high temperature) untuk produksi susu sapi, pembangunan Padang Panjang Jogging Track dan pembangunan gedung Learning Knowledge Center (KLC).


Untuk lanjutan pembangunan kawasan Islamic Centere, Pemko  Padang Panjang mengusulkan dana Rp62 miliar lebih dari APBD provinsi guna melanjutkan pembangunan masjid, convention hall, landscaping dan turap beton di belakang convention hall.


“Lanjutan pembangunan Islamic Centere ini mensinkronkan misi meningkatkan tata kehidupan sosial kemasyarakatan berdasarkan falsafah adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah dan program unggulan 


“Sumbar Religius dan Berbudaya” dari Pemprov. Di 2016-2017, untuk pembangunan masjid menelan anggaran Rp66,2 miliar dan convention hall Rp5,87 M lebih dari APBD.  Di 2018 untuk pembangunan jalan kawasan tersebut Rp10,8 M dari dana alokasi khusus (DAK). Pembangunan jalan dilanjutkan untuk akses bagian belakang Rp8,12 M lebih, juga dari DAK di 2019. Di 2021 ini, kami usulkan Rp62 M ke APBD provinsi. Kami juga melaksanakan review design senilai Rp85 juta di tahun ini,” papar Fadly.


Sementara untuk penataan rest area Silaing Bawah, terang Fadly, detail engineering design (DED) telah dilakukan tahun 2019. Disinkronkan dengan program unggulan Sumbar Pariwisata dan Budaya: membangun industri pariwisata melalui destinasi wisata berkelas internasional dan 19 destinasi wisata unggulan, di lokasi ini dilakukan penataan lingkungan kawasan wisata terintegrasi. Di lokasi ini direncanakan pembangunan sentra kuliner dan UMKM Sumbar dipadupadankan dengan dengan destinasi wisata berupa welcome area, water fountain/screen, area parkir dan terhubung ke PDIKM.


“Untuk pusat kuliner dan oleh-oleh terbesar di Sumbar ini, akan dibangun gedung tiga lantai seluas 1.700 m2. Lantai pertama untuk restoran aneka kuliner Minangkabau. Lantai II kios UMKM, dan lantai III ruang pelayanan atau serbaguna. Nanti difasilitasi dengan lift dan WiFi,” terangnya.


Sedangkan terkait diusulkannya TPA regional, ungkap Fadly lagi, lantaran pertimbangan kondisi TPA Sungai Andok yang dalam 1-2 tahun ini akan penuh. Sementara Padang Panjang memiliki keterbatasan lahan. Sehingga perlu fasilitasi pembangunan TPA Regional dengan kabupaten tetangga. 


“Keterkaitan pembangunan dengan kabupaten tetangga, juga turut kami usulkan rehab irigasi lintas Padang Panjang dengan Kabupaten Tanah Datar. Yaitu untuk irigasi Batang Sibunian yang menghubungkan Paninjauan-Ganting-Ekor Lubuk-Jaho. Lalu irigasi Banda Jirek antara Paninjauan-Ganting-Sigando dan irigasi Banda Tarok di Guguk Malintang-Paninjauan,” sebut walikota.


Untuk bidang kesehatan, Fadly menambahkan, perlu penambahan pelayanan di RSUD dengan pembangunan instalasi bedah sentral dan instalasi diagnostik terpadu yang diperkirakan membutuhkan anggaran Rp80 miliar. Sedangkan pengadaan mesin UHT, diusulkan dengan pertimbangan, Padang Panjang merupakan sentra sapi perah yang mensuplai lebih dari 50% kebutuhan susu di Sumbar. Mesin UHT ini digunakan untuk peningkatan daya simpan susu segar. 


“Usulan berikutnya, Padang Panjang Jogging Track berdekatan dengan kawasan wisata potensial. Mulai dari Diniyyah-Thawalib, Lubuk Mata Kucing, lubang meriam, tebing beton, Batu Limo hingga Puncak Silaing Indah. Lokasi ini memiliki view yang indah berupa sungai, tebing, persawahan dan perbukitan. Ini akan menunjang sektor unggulan pariwisata,” jelasnya.


Terakhir, kata Fadly, untuk usulan kedelapan berupa pembangunan gedung Learning Knowledge Center, terintegrasi dengan kawasan rest area. Di tempat ini akan dibangun fasilitas interactive learning hall yang dilengkapi dengan bioskop berkapasitas 50 orang, pustaka digital, dan area perkantoran.


Setelah pemaparan dari Padang Panjang, usulan berikutnya disampaikan Pemko Bukittinggi, Payakumbuh, Pemkab Solok Selatan dan Padang Pariaman.


Terhadap usulan-usulan ini, Gubernur Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy mendukung sejumlah usulan.  “Nanti kita bagi, mana urusan daerah, provinsi dan pusat. Nanti kita buat MoU,” tutur Mahyeldi. 


Turut menghadiri Rakorenbang ini Sekretaris Daerah, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, Kepala Bappeda, Rusdianto, S.IP, MM, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Alvi Sena, ST, MT, Kepala Dinas Perdakop UKM, Arpan, SH, Kepala Dinas PUPR, Welda Yusar, ST, MT, Kepala Dinas Pariwisata, Drs. Maiharman, Kepala Dinas Perkim LH, Wita Desi Susanti, ST dan Direktur RSUD, dr. Lila Yanwar, MARS. (syam)