Shabar dan Syukur, Pakaian Lengkap Seorang Mukmin -->

Iklan Atas

Shabar dan Syukur, Pakaian Lengkap Seorang Mukmin

Rabu, 21 April 2021
Buya Gusrizal Gazahar 

Selama ini, orang kaya bisa mendekatkan diri dengan "syukur" kepada Allah swt dan mungkin jarang memakai "shabar" sebagai tangga meraih kasih sayang Allah swt.


Orang miskin selama ini berhias "shabar" untuk mendapatkan ridha Allah swt namun mungkin sering terlupa mengambil sikap "syukur" sebagai penjangkau tambahan rahmat Allah swt.


Di bulan ini, di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, saatnya menyandingkan antara "syukur" dan "shabar" karena dengan shiyam dan qiyam, para hamba Allah swt baik miskin maupun kaya dituntut bershabar atas ujian ibadah dan ketaatan serta digiring untuk bersyukur atas curahan berkah dan kenikmatan.


Dengan memadukan dua sikap itu, hamba Allah swt akhirnya menemukan jati diri seorang yang beriman.

Karena dengan bersandingnya  antara "shabar" dan "syukur" dalam diri seorang insan, ia mencapai keutuhan iman, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas Ibnu Malik ra dari Rasulullah saw ;


 «الإِيمان نصفان: نصفٌ صبرٌ ونصفٌ شكرٌ»

"Iman terdiri dari dua bagian. Separuhnya adalah  shabar dan separuh lagi adalah syukur". (HR. al-Baihaqiy) 


Saudaraku !!!

Kalau ingin mendapatkan faham yang lebih mendalam, perhatikanlah bagaimana Allah swt mempersandingkan "shabar" dan "syukur" dalam firman-Nya;


{إِن يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهْرِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ} [الشورى : 33]

"Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur". (QS. al-Syura 42:42).(ul)