Penyebaran Covid-19 di Sumbar Makin Mengkhawatirkan -->

Iklan Atas

Penyebaran Covid-19 di Sumbar Makin Mengkhawatirkan

Senin, 10 Mei 2021
Jasman Rizal

Padang - Laporan hasil pemeriksaan sample pada 9 Mei 2021 yang keluar Senin 10 Mei 2021 ini, disampaikan Jubir Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal Dt. Bandaro Bendang.


Dikatakan, jumlah pemeriksaan di Labor FK Unand yang dipimpin Dr. Andani Eka Putra adalah 541 sample. Dari 541 sample tersebut, terkonfirmasi covid-19 (positif baru) adalah 164 orang atau 30,3%. Konversi 2x (sembuh) 20 orang.


Artinya positivity rate (PR) di Sumbar hari ini adalah 30,3%, merupakan PR harian tertinggi yang pernah terjadi di Sumbar selama masa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 61 minggu.


"Kami hanya ingin mengatakan, kondisi kita sudah semakin mengkhawatirkan. Perkembangan covid-19 sudah semakin berbahaya," ujar Jasman Rizal. 


Diharapkan Satgas Covid-19 kabupaten/kota sampai ke tingkat jorong, dusun, RW dan RT kiranya segera melakukan berbagai upaya yang dianggap penting dan perlu sesuai kearifan lokal masing-masing.


Saling berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memutus mata rantai perkembangan covid-19 di daerahnya masing-masing.


Menurut Jasman, yang perlu jadi catatan adalah, dari data yang ada beberapa minggu terakhir sejak pertengahan April 2021, pertumbuhan dan pertambahan warga Sumbar positif terinfeksi covid-19 sudah didominasi di daerah pelosok/perkampungan. 


Ini diduga karena banyaknya warga yang curi star mudik dan mereka tidak memberlakukan protokol kesehatan sesuai aturan yang ada. Begitu sampai di tujuan atau kampungnya, mereka langsung berinteraksi dengan keluarga dan masyarakatnya. 


Ini sangat berbahaya, karena bisa jadi ada diantara mereka yang telah terinfeksi namun tidak bergejala (OTG).


"Kita harapkan Satgas kab/kota, kecamatan, nagari, kelurahan, desa sampai ke tingkat dusun, jorong, RW dan RT, tolong awasi orang yang baru datang dari manapun juga, apalagi yang baru datang dari luar provinsi." 


Bagi yang baru datang dari luar provinsi tetaplah memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, yaitu sebelum berinteraksi dengan masyarakat dan keluarganya wajib terlebih dahulu dipastikan negatif terinfeksi covid-19. Caranya adalah karantina mandiri dengan kedisiplinan yang tinggi selama 14 hari atau PCR Test.


Disamping itu, kita juga menemukan munculnya klaster baru perkembangan Covid-19 di beberapa wilayah. Dengan adanya kasus klaster baru di lokasi lokasi baru, seharusnya telah menjadi perhatian kita bersama untuk lebih waspada lagi dengan perkembangan covid-19 ini. (gp)