15 Desa Ikut Antisipasi Karhutla di Riau, Lahan Gambut Jadi Perhatian Khusus -->

Iklan Atas

15 Desa Ikut Antisipasi Karhutla di Riau, Lahan Gambut Jadi Perhatian Khusus

Jumat, 30 Juli 2021

Kebakaran lahan gambut di Dumai pada Februari 2021

Jakarta - Belasan desa di Pelalawan, Riau berupaya bebas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Di musim kemarau ini, tercatat ada 15 kepala desa dan warga sepakat menjaga desa agar tak terjadi kebakaran hutan dan lahan.


Program ini merupakan inovasi dan upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang diinisiasi PT Riau Andalan Pulp and Paper. Bupati Pelalawan, Zukri Misran menyebut program desa bebas api tersebut sebagai upaya pencegahan dini karhutla.


"Perlu kita ketahui mayoritas desa yang ikut program desa bebas api ini berada di kawasan gambut yang cukup luas dan rawan terjadi karhutla. Jadi saya apresiasi langkah yang diambil RAPP dan mengajak desa-desa untuk mencegah karhutla," kata Zukri usai penandatanganan kerjasama Program Desa Bebas Api antara PT RAPP dengan 15 Desa, Kamis (29/7/2021), sebagaimana dikutip detikcom.


Zukri mengatakan desa yang meeraih penghargaan dapat memanfaatkan bonusnya dengan baik. Termasuk untuk menyiapkan peralatan pemadam dan pemberdayaan Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai ujung tombak desa di lapangan.


"Para kepala desa harus bisa memetakan wilayahnya, mana lahan gambut tidur dan mana yang berpotensi kebakaran. Jadi kita tidak bicara penanganan dan pemadaman, melainkan pencegahan dengan pemetaan risiko. Walaupun terjadi kebakaran, lebih cepat ditanggulangi. Jangan sampai gara-gara karhutla ini, selain lingkungan rusak, ekonomi kita pun bisa hancur dibuatnya," kata Zukri.


Pada tahun 2021 ini, sebanyak 15 desa di Pelalawan terlibat dalam Program Desa Bebas Api. 15 desa itu mulai Desa Lalang Kabung, Pangkalan Kerinci Timur dan Rantau baru. Untuk Program Desa Tangguh Api atau Fire Resilience Community (FRC), yaitu Desa Ransang, Sungai Ara, Sering, Pelalawan, Langgam, Penarikan, Pangkalan Gondai, Teluk Meranti, Teluk Binjai, Petodaan, Kuala Panduk dan Pangkalan Terap.


Direktur PT RAPP, Mulia Nauli mengatakan sejak diluncurkan program desa bebas api atau fire free village program telah berhasil menurunkan terjadinya karhutla. Awalnya, karhutla melanda seluas 4.279 hektar di tahun 2013 menjadi 22 hektar pada tahun 2020 di desa-desa peserta program Desa Bebas Api.


"Pencapaian itu berkat kerjasama dan peran serta seluruh pemangku kepentingan yang terlibat. Hingga hari ini RAPP sudah bermitra dengan 39 desa di 5 Kabupaten di Provinsi Riau, mencakup total wilayah sekitar 803.684 hektar. Untuk kabupaten Pelalawan sebanyak 18 Desa sudah mengikuti program Desa Bebas Api," jelas Mulia.(*)