Jasad Hangus, Korban Pesawat Jatuh Filipina Sulit Dikenali -->

Iklan Atas

Jasad Hangus, Korban Pesawat Jatuh Filipina Sulit Dikenali

Selasa, 06 Juli 2021

  

Lokasi pesawat Lockheed C-130 milik Angkatan Udara Filipina yang jatuh di Jolo dan menewaskan 50 orang. (Joint Task Force-Sulu via AP)

Jakarta - Angkatan Bersenjata Filipina menyatakan mereka mengalami kesulitan mengidentifikasi korban meninggal dalam peristiwa jatuhnya pesawat Lockheed C-130 Hercules bantuan Amerika Serikat yang menewaskan 50 orang pada akhir pekan lalu.


Juru Bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Mayjen. Edgard Arevalo, menyatakan korban meninggal dalam peristiwa itu dalam kondisi hangus karena pesawat keluar dari landasan saat mendarat dan meledak setelah menghantam dua rumah penduduk.


"Kesulitan yang dialami saat ini adalah mengidentifikasi jenazah yang terbakar dalam pesawat yang jatuh itu," kata Arevalo seperti dilansir Reuters, Selasa (6/7).


Saat ini Angkatan Udara Filipina mengistirahatkan sementara satu pesawat Lockheed C-130 Hercules bantuan Amerika Serikat setelah peristiwa itu. Keputusan itu diambil seiring dengan proses penyelidikan yang tengah dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.


Saat ini tim penyelamat masih berusaha mencari kotak hitam yang berisi rekaman data penerbangan pesawat nahas itu, sebagaimana dikutip cnnindonesia.com.


"Kami akan terbuka dan memaparkan hasil penyelidikan jika sudah rampung," ujar Arevalo.


Arevalo menyatakan pesawat nahas itu memiliki sisa 11 ribu jam terbang sebelum menjalani masa perawatan rutin. Saat kejadian pesawat itu juga dinyatakan layak terbang.


Menurut laporan, pesawat itu membawa 96 tentara yang baru lulus dari akademi dan akan diperbantukan dalam operasi menumpas kelompok bersenjata seperti Abu Sayyaf di kawasan selatan Filipina. Mereka terbang dari Laguindanao dan seharusnya mendarat di Bandara Jolo.


Ketika mendarat, pesawat itu keluar dari landasan sepanjang 1.200 meter. Dari 96 penumpang, 49 tentara orang dilaporkan selamat tetapi luka-luka karena sebagian melompat dari pesawat itu.


Pesawat berbadan besar itu lantas menyambar dua rumah penduduk dan kemudian meledak. Sejumlah tentara selamat, walau terluka, karena melompat dari pesawat itu.


Korban meninggal tercatat mencapai 50 orang, terdiri dari 47 tentara dan tiga warga sipil. Sedangkan empat penduduk di sekitar lokasi kejadian mengalami luka-luka.


Pesawat yang jatuh itu adalah satu dari dua bantuan yang diberikan AS melalui Badan Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan. Filipina berharap pesawat itu meningkatkan kemampuan mereka dalam misi operasi angkut militer berkapasitas besar.


Angkatan Bersenjata Filipina mempunyai catatan buruk terkait kecelakaan alat utama sistem persenjataan. Pada Juni lalu, sebuah helikopter Sikorsky UH-60 Black Hawk milik militer Filipina jatuh dalam misi latihan, menewaskan enam orang.


Pada 1993, sebuah pesawat C-130 Hercules yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Filipina jatuh dan menewaskan 30 orang. Sedangkan pada 2008, pesawat angkut Hercules versi sipil yang diterbangkan AU Filipina jatuh dan menewaskan 11 orang. (*)