Ribuan Warga India Jadi Korban Vaksin Palsu Isi Air Garam -->

Iklan Atas

Ribuan Warga India Jadi Korban Vaksin Palsu Isi Air Garam

Selasa, 06 Juli 2021

 

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di India. (AP/Dar Yasin)

Jakarta - Sekitar 2.500 warga di India menjadi korban penipuan setelah kedapatan menerima suntikan vaksin Covid-19 palsu berisi air garam.


Pihak berwenang melaporkan setidaknya ada 12 pos vaksinasi palsu beroperasi di Mumbai dan wilayah sekitarnya di negara bagian Maharashtra. Dokter dan tenaga medis yang terlibat pun telah diciduk kepolisian.


"Mereka menggunakan air asin dan menyuntikannya. Di setiap kamp vaksinasi palsu yang mereka punya, mereka melakukan ini," kata seorang pejabat senior Departemen Kepolisian Mumbai, Vishal Thakur, pada Senin (5/7), sebagaimana dikutip cnnindonesia.com.


Para pelaku sekaligus penyelenggara belasan pos vaksinasi palsu itu membebankan biaya kepada warga untuk setiap suntikan vaksin.


Pihak berwenang menyatakan bahwa hingga saat ini, para komplotan vaksin palsu itu setidaknya telah meraup untung sebesar US$28 ribu atau Rp405,8 juta.


Sejauh ini, aparat berwenang telah menangkap 14 tersangka. Belasan tersangka itu didakwa pasal penipuan, percobaan pembunuhan, konspirasi kriminal, dan beberapa tuduhan lain.


"Kami telah menangkap para dokter. Mereka menggunakan rumah sakit yang memproduksi sertifikat palsu, vial, dan jarum suntik," ujar Thakur.


Berdasarkan laporan afiliasi CNNCNN-News18, belasan pos vaksinasi palsu itu beroperasi sekitar akhir Mei dan awal Juni. Pihak berwenang mulai menyelidiki setelah beberapa korban penipuan curiga dengan sertifikat vaksinasi yang mereka terima.


Meski begitu, sejauh ini tidak ada korban yang mengalami gejala efek samping dari suntikan vaksin palsu tersebut.


Kasus ini terjadi ketika India berupaya memperluas dan mempercepat program imunisasi nasional di tengah keterbatasan pasokan vaksin.


Percepatan vaksinasi dilakukan sebagai salah satu upaya meredam lonjakan penularan Covid-19 di India yang salah satunya disebabkan oleh kemunculan virus corona varian Delta yang dinilai lebih menular.


Kemunculan varian Delta dan sikap abai masyarakat soal protokol kesehatan memicu gelombang kedua infeksi Covid-19 yang lebih parah di India sejak April lalu.


Pada Juni lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan pelaksanaan vaksinasi terpusat, di mana sebagian besar dosis akan diberikan oleh pemerintah pusat kepada setiap negara bagian secara gratis.


Sejak itu, India mencatat rekor dengan berhasil memvaksinasi 8 juta orang dalam sehari. Sejauh ini lebih dari 62 juta orang atau sekitar 4,5 persen dari total populasi negara itu telah melakukan vaksinasi penuh.(*)