Warga Jepang Mulai Pulang dari RI hingga Kerusuhan di Afsel -->

Iklan Atas

Warga Jepang Mulai Pulang dari RI hingga Kerusuhan di Afsel

Kamis, 15 Juli 2021

Ilustrasi bandara. (Istockphoto/ShutterOK)


Jakarta - Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Rabu (14/7). Mulai dari Jepang siapkan pesawat pulangkan warga dari Indonesia hingga Kerusuhan di Afrika Selatan tewaskan 72 orang. 1. 


Lonjakan Covid RI, Jepang Siapkan Pesawat Pulangkan Warga Pemerintah Jepang menyiapkan penerbangan khusus untuk mengevakuasi warga mereka di Indonesia menyusul lonjakan kasus virus corona. Menteri Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan hal itu disiapkan sebagai langkah antisipasi. 


"Untuk melindungi warga negara Jepang, kami telah memutuskan untuk mengambil tindakan, sehingga orang Jepang yang ingin pulang dapat kembali ke Jepang sesegera mungkin, dan sebanyak mungkin orang," kata Katsunobu Kato, Selasa (13/7) seperti dikutip dari Nikkei Asia.


Kato mengatakan beberapa warga Jepang di Indonesia akan pulang pada hari Rabu (14/7) dengan penerbangan khusus menggunakan maskapai Jepang. 2. Uni Emirat Arab Resmikan Kedutaan Besar di Israel Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) hari ini, Rabu (14/7), meresmikan kedutaan besar mereka di Tel Aviv, Israel. Mereka menjadi negara pertama di kawasan Teluk yang membuka kedutaan besar di Israel. Hal itu juga diharapkan mempererat perdagangan dan investasi antara kedua negara.


Dilansir Reuters, kedutaan besar UEA yang baru diresmikan itu terletak di dekat Bursa Saham Tel Aviv. Langkah itu dilakukan setelah pada Juni lalu Israel meresmikan kedutaan besar di Abu Dhabi dan Dubai, sebagaimana juga dikutip cnnindonesia.com.


"Sejak normalisasi hubungan, kami melihat peluang di bidang perdagangan dan investasi. Kami meneken perjanjian kerja sama di berbagai bidang mulai dari ekonomi, perhubungan udara, teknologi dan budaya," kata Duta Besar UEA di Tel Aviv, Mohamed Al Khaja, dalam jumpa pers.


3. Kerusuhan dan Penjarahan di Afrika Selatan, 72 Orang Tewas Sebanyak 72 orang tewas akibat kerusuhan di Afrika Selatan yang dipicu protes penahanan mantan presiden Yakub Zuma, Selasa (14/7). 


Polisi Afrika Selatan, Mayor Jenderal Mathapelo Peters mengatakan sebagian besar korban tewas karena berdesak-desakan saat penjarahan di Provinsi Gauteng dan KwaZulu-Natal. Para demonstran itu menjarah makanan, peralatan listrik, minuman keras dan pakaian dari toko.


Bertambahnya jumlah korban tewas, terjadi saat pemerintah Afsel mengumumkan akan mengerahkan ribuan tentara guna memperkuat petugas polisi yang kewalahan di dua negara bagian. 


Peters menyatakan sebanyak 27 kematian sedang diselidiki di provinsi Kwazulu, dan 45 kematian di Provinsi Gauteng. Polisi juga tengah menyelidiki kematian karena ledakan saat orang berusaha membobol mesin ATM, serta kasus lain akibat penembakan. (*)