Belasan Kambing di Gunungkidul Mati dengan Luka Gigitan Misterius -->

Iklan Atas

Belasan Kambing di Gunungkidul Mati dengan Luka Gigitan Misterius

Kamis, 05 Agustus 2021

 

Ilustrasi

Gunungkidul - Belasan kambing di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, ditemukan mati dengan luka gigitan misterius. Diduga kambing mati setelah kehabisan darah.


Lurah Purwodadi, Sagiyanto, menjelaskan belasan kambing tersebut mati dalam sepekan ini. Kejadian terakhir pada Rabu (4/8) kemarin.


"Sampai hari ini total ada 14 kambing yang mati, itu (14 kambing mati) terjadi dalam sepekan," kata Sagiyanto saat dihubungi wartawan, Kamis (5/8/2021), Sebagaimana dikutip detikcom.


Menurutnya, pada bagian leher atau perut kambing yang mati terdapat luka bekas gigitan.


"Ditemukan bekas gigitan di leher dan perut kambing, selain itu daging (kambing) tidak dimakan semua dan kondisinya kehabisan darah," ujarnya.


Menyoal jenis hewan apa yang menyerang belasan kambing tersebut, Sagiyanto mengaku tidak bisa memastikannya. Namun dia menduga hewan tersebut menyerang secara bergerombol.


"Diduga dilakukan oleh kawanan hewan liar. Kejadian seperti ini hampir berulang setiap tahunnya," imbuhnya.


Berkaca dari kejadian tersebut, dia tak hentinya mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan akan serangan hewan liar terhadap ternak. Pasalnya sebagian besar masyarakat memelihara hewan ternak di ladang agar memudahkan memberi makan usai bertani.


"Ada beberapa cara (antisipasi) seperti kandang di dekat rumah saat musim kemarau agar mudah diawasi. Yang kedua, warga bisa memperkuat kandang agar tidak mudah dirusak," katanya.


Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnu Broto menduga kejadian di Kalurahan Purwodadi seperti kejadian tahun sebelumnya. Bambang mengaku akan segera mengirimkan tim untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya belasan kambing tersebut.


"Jadi kalau dari pengalaman tahun sebelumnya itu yang menyerang (kambing) seperti hewan liar sejenis anjing liar. Tapi untuk memastikannya harus dilakukan penanganan lebih lanjut," kata Bambang. (*)