Pertuni Bukittinggi Dapat Hibah Rp75 Juta -->

Iklan Atas

Pertuni Bukittinggi Dapat Hibah Rp75 Juta

Minggu, 19 September 2021

 

Kepala Dinas Sosial Kota Bukittinggi Linda Faroza menyerahkan bantuan dana hibah ke Pertuni kota setempat.(ist)


Bukittinggi - Pemerintah Kota Bukittinggi merealisasikan hibah dalam bentuk uang kepada Dewan Pengurus Cabang Persatuan Tuna Netra Indonesia (DPC Pertuni) kota setempat. 


Dana hibah sebesar Rp75 juta tersebut diserahkan Walikota yang diwakili Kepala Dinas Sosial Linda Faroza, Kamis (16/09), di kantor Dinsos. Hadir Dedi Fatria, anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).


Penganggaran hibah kepada DPC  Pertuni dalam APBD Kota Bukittinggi Tahun Anggaran 2021 berasal dari pokok-pokok pikiran (pokir) Dedi Fatria, politisi muda yang dikenal menaruh kepedulian terhadap masyarakat penyandang disabilitas tersebut.  


Linda Faroza mengharapkan dana hibah tersebut dapat dimanfaatkan DPC Pertuni sebagai modal usaha ekonomi produktif sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan anggota. 


Katanya, Pertuni perlu mencari inovasi-inovasi baru dalam menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi produktif. “Tidak hanya sekadar (menjalankan usaha) memijat saja, karena masih banyak kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan usaha ekonomi produktif lainnya,” ujar Linda.


Sementara itu, Dedi Fatria mengungkapkan, penyandang disabilitas di Kota Bukittinggi berjumlah sekitar 500-an orang. Ia menyebutkan, salah satu isu yang perlu menjadi perhatian segenap pihak dalam membantu para penyandang disabilitas adalah upaya peningkatan perekonomian warga penyandang disabilitas itu sendiri. Hal itulah yang coba dia wujudkan melalui penyampaian Pokir-nya selaku anggota DPRD, dengan penganggaran hibah dalam bentuk uang kepada DPC Pertuni Kota Bukittinggi dalam APBD.   


Menurutnya, pembentukan semacam unit usaha massage center (layanan jasa pijat terpusat), dapat menjadi salah satu solusi dalam mengentaskan per soalan keterbatasan modal usaha yang dihadapi sebagian anggota Pertuni.  “Dana hibah ini merupakan modal rintisan yang dapat di gunakan oleh Pertuni mem ben tuk unit usaha itu,” ujar Dedi. 


Harapannya, ke depan Pertuni dapat mempertahankan dana ini untuk keberlanjutan usaha. “Mudah-mudahan tahun depan Pertuni sudah bisa mandiri,” tambahnya.   


Ketua DPC Pertuni Kota Bukittinggi Salnita, ungkapkan kendala terbesar yang dihadapi oleh anggotanya selama ini adalah ketiadaan modal usaha dalam penyewaan tempat praktik jasa pijat. Oleh karena itu, dana hibah itu akan dimanfaatkan untuk membuka semacam unit usaha massage, yang setiap anggota Pertuni men dapatkan kesempatan yang sama dalam hal ketersediaan tempat praktik. 


Pada kesempatan yang sama, juga diserahkan piagam penghargaan Pilar-Pilar Sosial Berprestasi Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Tingkat Kota Bukittinggi Tahun 2021 kepada Novia Rice (peringkat I) dan Elli Syafni (peringkat II), serta piagam penghargaan Organisasi Sosial Terbaik Tingkat Kota Bukittinggi dan Tingkat Sumbar dari Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Kota Bukittinggi, Ny. Fiona Erman Safar, yang diwakili Ketua Harian Linda Faroza, kepada Panti Asuhan Aisyiah (peringkat I) dan Yayasan Al-Ma’rif (peringkat II).


Ketua LKKS Kota Bukittinggi, Ny. Fiona Erman Safar, dalam pesannya yang disampaikan oleh Linda Faroza mengharapkan kepada penerima penghargaan  tersebut dapat mengembangkan jenis-jenis usaha produktif lainnya dalam upaya pemenuhan operasional organisasi maupun pemenuhan kebutuhan anak asuh. 


Sementara, kepada Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) berprestasi, Ny. Fiona Erman Safar berpesan, agar selain mencurahkan ilmu serta pengalamannya untuk organisasi sosial dan ke masyarakatan. (*)