Keterbukaan Akses Informasi Bisa Menimbulkan Konflik -->

Iklan Atas

Keterbukaan Akses Informasi Bisa Menimbulkan Konflik

Selasa, 09 November 2021
Bupati Solok Selatan H.Khairunas didampingi Kepala Kesbangpol saat memasangkan kokarde kepada perwakilan perserta.


Solsel, fajarsumbar.com - Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Solok Selatan adakan sosialisasi manajemen penanganan konflik sosial di Pesona Alam Sangir, Selasa (9/11/2021). 


Menghadirkan narasumber dari Fakultas Universitas Andalas, Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat, Polres Solok Selatan, 


Kepala Kantor Kesbangpol Solok Selatan Zulhendra dalam laporanya menyampaikan, sesuai dengan undang undang pemerintah tentang penanganan konfil sosial dimasing masing daerah. 


Agar dapat memahami secara koorferensif dalam penanganan konflik sosial ditengah tengah masyarakat, penyelesaian sengketa, protes kebijakan ke bijikan pemerintah. 


Sebanyak 56 orang unsur dari perangkat nagari defenitif, unsur Ormas, sejumlah perwakilan Dinas Badan Kantor. 


Diharapkan hasil dari sosialisasi ini dapat membawa kemajuan dan perubahan terhadap penanganan konfilk di masing-masing daerah, sehingga terjamin keamanan dan terbebas dari konflik konflik sosial yang selama ini sering terjadi. 


Bupati Solok Selatan H. Khairunas dalam sambutanya mengatakan, perkembangan dan perubahan global terjadi demikian cepat, apalagi dunia maya, media sosial yang sangat tren dan I formasi yang terabded setiap menit, baik itu berita berita pembangunan, berita kriminal, bahkan mesia sosial sering dibikin sebagai penyampaian informasi hooax. 


Disinilah timbul sebuah konflik yang belum tentu informasi itu benar, namun dunia sekarang hanya seluas telapak tangan dan I formasi mudah didapat. 


Kebebasan dan keterbukaan akses informasi demikian luar biasanya, sehingga menimbulkan kerawanan dan ancaman dan beraneka ragam di tengah tengah masyarakat. 


Demi mencegah terjadinya konflik yang akan membuat upaya pembangunan dan harmonisasi dimasyarakat terganggu, untuk itu perlu diupayakan penanganan yang terintegrasi antara sektor mulai dari tingkat jorong, nagari, kecamatan, hingga kabupaten. 


Berkaitan dengan berbagai potensi konflik dalam rangka mengantisipasi mencegah terjadinya konflik,  diperlukan kewaspadaan serta keseriusan dalam melakukan upaya upaya penanggulangan dan pencegahan secara dini. 


Khairunas menambahkan, kecil terjadi konflik sosial di Solok Selatan, yang sering terjadi konflik itu adalah konflik perbatasan, konflik konflik lahan milik masyarakat yang dikuasi oleh perusahaan perusahaan. 


"Kita sangat berterimakasih kepada masyarakat Solok Selatan, sampai hari ini tidak ada  muncul konflik konflik yang besar, ini menandakan bahwa adat istiadat kita masih tinggi dan peran dari ninik mamak di Solok Selatan sangat berjalan dengan baik," ujarnya.


Baru saja kita melakukan penandatanagan terkait masalah perbatasan wilayah Solok Selatan dengan Darmasraya, tinggal menunggu adminstrasi saja lagi. 


" Solok Selatan kecil terjadi kasus konflik sosial, karena masyarakatnya masih banyak keterkaitan bersaudara," ucap bupati. (Abg)