Komentar |
| Rombongan srikandi tungku tigo saja tangan Solok Selatan, saat disambut oleh warga Mentawai. |
Solsel - Ketua TP PKK, Ketua Darmawanita Persatuan, Ketua GOW, Kabupaten Solok Selatan bertandang ke Kepulauan Mentawai.
Tiga serangkai Srikandi Solok Selatan yang tidak bisa dipisahkan itu berangkat ke Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam rangka, pertemuan bulan Ketua TP-PKK, Ketua BKOW/GOW dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kab/Kota se-Sumatera Barat, Senin (15/11/2021).
Begitulah kira-kira sebutan yang bisa kita sematkan kepada Ketua TP-PKK Solok Selatan Ny. Hj. Erniati Khairunas serta Ketua GOW dan Ketua DWP Solok Selatan Ny. Hj. Bet Yulian Efi dan Ny. Fitri Syamsurizaldi yang mana diberbagai kesempatan dan acara selalu hadir bersamaan.
Rombongan Srikandi Solok Selatan itu, untuk menuju Kepulauan Mentawai tidak bisa dengan jalan darat, tidak ada, pilihan lagi mereka harus menaiki kapal cepat yang sudah disediakan oleh panitia.
Saking semangatnya tak ada sedikitpun terlintas akan rasa takut ketiga Srikandi Solok Selatan itu menaiki kapal cepat yang melewati lautan luas menuju Kabupaten Mentawai, bahkan Tigo Tungku Saja tangan itu ( Red) sangat menikmati angin laut yang berhembus.
Tak memakan waktu lama menikmati hembusan angin yang cukup menyejukan hati mereka dan ombak laut yang tidak pernah tenang itu, rombonganpun bersandar.
Acara yang berlangsung di Hotel Bujai Kabupaten Kepulauan Mentawai ini dibuka langsung oleh Ketua TP-PKK Provinsi Sumatera Barat Ummi Hj. Harneli Mahyeldi dan Beliau didampingi juga oleh Ketua BKOW/GOW Provinsi Sumatera Barat Ny. dr. Fitria Amalia Audy serta dihadiri oleh Ketua TP-PKK,BKOW/GOW dan DWP Kab/Kota yang ada di Sumatera Barat.
Disana juga ada pameran Produk hasil kerajinan UMKM dan Kelompok UP2K Kabupaten Mentawai.
Sempat juga rombongan Srikandi Solok Selatan itu disambut oleh masyarakat Kepulauan Mentawai dengan pakaian adat mereka.
Ketua TP PKK Solok Selatan Ny Erniati Khairunas mengatakan, Sangat bangga bisa berkunjung ke Kepulauan Mentawai, dengan menggunakan kapal cepat, membuat deg degkan, namun perjalanan itu memiliki makna tersendiri, dan bisa belajar bagaimana daerah Kepulauan bisa memiliki tatanan adat yang harmonis. (Abg)