Dijanjikan Rumah, Veteran Korut Tinggal di Gudang dan Basemen -->

Iklan Atas

Dijanjikan Rumah, Veteran Korut Tinggal di Gudang dan Basemen

Selasa, 21 Desember 2021
Foto ilustrasi

Jakarta - Veteran militer Korea Utara mengeluhkan kekurangan rumah bagi mereka. Kekurangan ini membuat mereka harus tinggal dengan kerabat di gudang dan basemen setelah memberikan pengabdian pada negara selama beberapa dekade.


"Setidaknya veteran yang memiliki orang tua dan kerabat masih bisa hidup bersama, tetapi kebanyakan veteran ditempatkan di daerah di mana tak ada orang yang bisa mendukung mereka, jadi sekarang mereka tinggal di ruang bawah tanah apartemen dan gudang," kata seorang warga yang tinggal di Hyesan, dikutip dari RFA.


Sumber ini bercerita bahwa pamannya tinggal bersama keluarganya selama tiga tahun sembari menunggu rumah yang dijanjikan oleh pemerintah Korut.


"Paman saya mengunjungi Komite Rakyat setiap minggu untuk mencari tahu kapan dia akan mendapatkan rumahnya, tetapi dia kembali dengan putus asa karena tidak ada prospek bahwa masalahnya akan terselesaikan," kata sumber tadi.


Sumber lain dari pemerintah Korut juga membenarkan masalah perumahan ini.


"Sejak musim dingin dimulai, ketidakpuasan akan pemerintah meningkat di lingkungan pensiunan. Masalah tempat tinggal mereka belum terselesaikan bahkan setelah mereka menunggu beberapa bertahun," kata salah satu pegawai pemerintah di Hamhung kepada Radio Free Asia, Rabu (15/12).


"Pada akhir bulan lalu, beberapa pekerja militer yang sudah pensiun mengunjungi Komite Rakyat Kota Hamhung dan memprotes kurangnya dukungan tempat tinggal," tutur sumber itu, yang meminta dikutip secara anonim untuk keamanan.


Sumber ini menyampaikan, para veteran tadi kini tinggal bersama teman, kerabat, bahkan di dormitori perusahaan, sebagaimana juga dikutip CNNindonesia.com.


Pekerja militer yang bergabung pada akhir 1980-an dan awal 1990-an dijanjikan bahwa kerja keras yang mereka alami akan terbayar, karena mereka akan diurus dengan baik setelah mereka selesai melakukan pengabdian.


Namun, banyak dari veteran militer Korut yang masih menunggu pemerintah memberikan rumah pada mereka selama bertahun-tahun.


Pembangunan rumah tertunda karena pemberhentian perdagangan dengan China untuk menekan penyebaran virus corona. Bahan untuk konstruksi dari China tak tersedia di Korut selama hampir dua tahun.


Pemerintah pusat Korut menyalurkan sumber daya dan listrik yang ada ke ibu kota Pyongyang untuk menyelesaikan rencana nasional terkait perumahan.


Korut berencana membangun 50 ribu rumah pada 2025, termasuk 10 ribu rumah pada akhir tahun ini. Namun, mereka tak berfokus pada wilayah lain, kata sumber tadi.


"Pembangunan perumahan sangat lambat di sini sehingga menerima rumah yang disediakan negara sama saja dengan keberuntungan," kata sumber itu.


Mantan tentara seharusnya menerima rumah baru sebagai imbalan atas pengabdian mereka selama 30 tahun. Walaupun demikian, otoritas Hamhung tak dapat memenuhinya.


"Masalah perumahan bagi veteran kemungkinan terjadi juga di wilayah lain, di luar Hamhung."


"Ini masa yang sulit bagi semua orang untuk hidup akhir-akhir ini, tetapi perubahan dari hidup militer lebih sulit lagi. Veteran terbiasa menerima jatah makanan bulanan saat berada di militer. Mereka harus menjalani hidup mereka dengan kemampuan terbaik mereka saat tidak ada jatah sama sekali,"


Beberapa veteran menganggap hidup militer masih lebih baik daripada menjadi pensiunan.


"Mereka lelah menunggu mendapatkan rumah. Mereka mengalami kesulitan yang tak pernah mereka rasakan ketika masih menjadi tentara," tutur sumber itu lagi.


"Mereka tidak menutupi ketidakpuasan mereka, mengatakan bahwa 'apakah ini penghargaan ini setelah mengabdi untuk partai dan negara selama lebih dari 30 tahun?'," ucap sumber itu menambahkan.(*)