Keltan Tapakih Padang Pariaman Terima Bantuan Bibit Kelapa Pandan Wangi CSR Himbara -->

Iklan Atas

Keltan Tapakih Padang Pariaman Terima Bantuan Bibit Kelapa Pandan Wangi CSR Himbara

Sabtu, 18 Desember 2021

Keltan di Nagari Tapakih Kecamatan Ulakan Tapakih, Padang Pariaman, Sumatera Barat menerima bantuan bibit kelapa pandan wangi dari CSR Himbara. (foto.dok.pro)


Tapakih
- Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) memberikan bantuan bibit kelapa berjenis "Pandan Wangi" kepada Kelompok Tani (Keltan) yang ada di Nagari Tapakih. Penyerahan bantuan melalui dana CSR itu di kawasan Wisata Pantai Tiram, Nagari Tapakih Kecamatan Ulakan Tapakih, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jum'at (17/12/21).


Penyerahan bantuan merupakan inisiasi dari Tim Task Force Ikatan Alumni SMA (IASMA) 1 Landbouw Bukittinggi ini, disaksikan Gubernur Sumatera Barat diwakili Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Ir. Syafrizal dan Bupati Padang Pariaman diwakili Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Yurisman, SP. MM.


Gubernur Sumbar dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Syafrizal menyatakan dengan mempertimbangkan besarnya manfaat dari tanaman kelapa, maka Pemerintah Provinsi Sumbar merasa perlu adanya upaya pengembangan dan peremajaan tanaman kelapa. 


"Sehingga Pemprov Sumbar berterima kasih atas upaya yang telah dilakukan. Yakninya berupa dana CSR menyalurkan bantuan bibit kelapa unggul bersertifikat.Kegiatan ini untuk mengontrol inflasi dan ketahanan pangan di Sumbar" tulis Gubernur.


Menurutnya, kita ketahui kelapa memiliki banyak fungsi dan sangat berpengaruh dalam menyangga pangan sekaligus perekonomian. Dengan adanya dana CSR ini, tentu akan memberikan kontribusi bagi daerah dan peningkatan di sektor perkebunan. 


Ia menyebutkan kelapa pandan wangi dapat berbuah awal antara 3 sampai 5 tahun dengan jumlah buah 13 per tandan. Jikalau dijual harganya mencapai 20 ribu per butir. Sehingga program ini berpeluang besar dalam menopang perekonomian masyarakat. 


"Sehingga dapat menghasilkan kelapa Pandan Wangi dalam bentuk buah kelapa muda bernilai tinggi nantinya. Juga mendukung pengembangan wisata di Padang Pariaman serta mendukung perekonomian Sumbar" harapnya.


Bupati Padang Pariaman diwakili Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Yurisman mengemukakan daerahnya memiliki lahan perkebunan kelapa seluas 41.000 Ha dengan produksi 37.000 Ton/ Tahun. 


Kesemuanya bernilai ekonomis dan komoditi ekspor, kata Yurisman, seperti daun, lidi, tempurung bisa digunakan untuk bahan bakar Arang Batok, Briket dan Asap Cair, Sabut untuk menghasilkan Coco Fiber sebagai bahan jok mobil.


"Sedangkan Daging Buah digunakan vuntuk industri minyak goreng, VCO, santan untuk masakan dan kosmetik dan air Kelapa untuk kuliner" jelasnya.


Menurut dia, berdasarkan tinjauan di lapangan, harga kelapa butiran di tingkat petani berkisar Rp.1.500 sampai  Rp. 2.000,- Bila pengolahan kelapa secara terpadu, dapat menghasilkan nilai tambah seharga Rp 5 - 7 ribu/butir. Jika produksi 164 juta butir/tahun dihargai Rp. 2.000,-/butir, maka perputaran uang berkisar Rp. 328 M/tahun, atau sebesar Rp.27,3 M/bulan, artinya sebesar Rp. 911 juta/hari. Hal demikian, akan jelas merupakan prospek yang sangat bagus pada peningkatan sektor ekonomi.


"Untuk itu, Pemkab Padang Pariaman telah menetapkan Kelapa sebagai tanaman unggulan. Sehingga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Balit Palma Manado Kementerian Pertanian RI. Untuk pelepasan Varietas “Karambia Padang Pariaman” dalam tahapan proses sidang pelepasan", jelas Yurisman.


Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Sumbar diwakili Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Medi Rahmadi mengatakan daerah Sumbar merupakan penghasil kelapa yang merakyat. Namun belum ditanam secara masal. Sehingga, belum bisa dijadikan komoditas yang dapat menunjang perekonomian masyarakat.


Ia menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan juga berdasarkan usulan dari Gubernur untuk mereboisasi tanaman kelapa di Sumbar. Sehingga, tanaman kelapa bisa menjadi penghasilan jangka panjang yang produktif.


"Atas dasar tersebut, HIMBARA meluncurkan program CSR dalam bentuk pemberian bantuan bibit kelapa pandan wangi. Kelapa ini akan berbuah dalam jangka waktu yang cepat dan lebat dengan nilai jual yang lebih tinggi," tuturnya.


Sementara itu, Himbara diwakili  Pimpinan Cabang BRI Pariaman  Indrayana menyebutkan sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap perekonomian dan ketahanan pangan melalui dana CSR memberikan bantuan bibit kelapa pandan wangi sebanyak 2.700 batang.


"Bntuan bibit kelapa dengan rincian dari BRI 850 batang, Bank Mandiri 500, BTN 350 dan BNI 1000 batang. Kesemuanya disalurkan pada Kabupaten dan Kota di Sumbar. Yakni Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kota Padang dan Padang Pariaman,"ungkapnya


Penerima bantuan Perwakilan Keltan Harapan Baru sebanyak 75 batang, Keltan Sawah Jambak dan Keltan Rancak Saiyo masing-masing menerima sebanyak 75 batang. Untuk daerah pesisir pantai dan kawasan wisata Tiram, melalui Kelompok Sadar Wisata Pantai Tiram Tapakis.


Penanaman secara simbolis di sekitar Kawasan Wisata Pantai Tiram, dilakukan Kadis Tanaman Pangan Hortikultura Syafrizal, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Yurisman serta diikuti Perwakilan OJK dan Himbara.


Kegiatan dihadiri Area Head Bank Mandiri Sumbar Yorinaldi, OJK diwakili Deputi Direktur Bidang Pengawasan Jasa Keuangan Medi Rahmadi, Kepala Divisi Kepatuhan Bank Nagari Sumbar Eka Andria Putra, Kacab Bank Nagari Lubuk Alung Zulfahmi dan Kabag Prokopim Anesa Satria, Sekcam Ulakan Tapakih Nurmalis serta undangan lainnya. (r-saco)