Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Sambut Kedatangan IPM Bukittinggi -->

Iklan Atas

Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Sambut Kedatangan IPM Bukittinggi

Sabtu, 18 Desember 2021
.


Payakumbuh, fajarsumbar.com — Ikatan Padusi Minangkabau (IPM) Bukittinggi baru berdiri lebih kurang baru satu bulan ini, dan Alhamdulilah sudah memiliki 60 orang lebih anggota aktif,” ucap Mira Nurmantias ketua IPM Bukittinggi diawal perkenalan nya dengan ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi, Sabtu (18/12).


Dijamu Henny Riza Falepi di ruang pertemuan Randang lantai II kantor walikota Payakumbuh, IPM Bukittinggi hadir membawa sebanyak 26 orang rombongan. Selain untuk bersilaturahim dengan ketua TP-PKK Kota Payakumbuh, IPM Bukittinggi juga sekaligus akan melaksanakan proses pengambilan video untuk membuat mars IPM Bukittinggi yang berlokasi di rumah gadang sungai beringin.


“Alhamdulilah, kami merasa sangat terang jung dan dihormati sekali atas disambutnya kehadiran kami oleh ketua TP-PKK Kota Payakumbuh, dan tentunya dengan silaturahim ini nantinya kedepan akan dapat membawa kita (IPM Bukittinggi dengan Henny Riza Falepi) menjadi saudara untuk membawa Marwah perempuan Minang ke puncak tertinggi kembali seperti perempuan-perempuan sebelum kita,” kata Mira.


Mira menyampaikan jika IPM Bukittinggi diisi oleh perempuan yang berprofesi dari berbagai kalangan, mulai dari ibu Rumah tangga, politikus, notaris, dan ada juga ada designer,” ungkapnya. 


Menyambut atas yang disampaikan ketua IPM Bukittinggi itu, ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi ucapkan rasa syukur dan sangat merasa bahagia atas kunjungan IPM Bukittinggi tersebut, karna dengan mempererat tali silaturahim ini kita akan lebih memiliki rasa untuk semakin mempererat rasa persaudaraan antar kaum perempuan ranah Minang,” ungkap Henny bahagia.


Henny mengungkapkan, situasi yang dihadapi semuanya saat ini tentu tidak membuat IPM Bukittinggi merasakan dampak yang berarti.


“Karna saya yakin, perempuan Minang terutama untuk perempuan Bukittinggi sudah memiliki darah keturunan yang mampu menghadapi situasi yang menimpa saat ini. Dimana seperti yang kita ketahui bersama jika perempuan Bukittinggi ini merupakan sosok perempuan yang di dalam darah telah mengalir bakat sosok pengusaha, sehingga meskipun situasi pandemi yang menimpa seperti sekarang tidaklah menjadi penghambat bagi perempuan Bukittinggi untuk terus berkarya dan berkarir,” ungkap Henny yang juga merupakan seorang dosen di ITB Bandung.


Menurut Henny, orang Bukittinggi bukanlah sosok yang mau bekerja sebagai pegawai, terutama untuk perempuannya yang sangat aktif yang tidak bisa berdiam diri sehingga perempuan Minang terutama Bukittinggi memiliki bakat sebagai pebisnis handal.


Dalam kesempatan tersebut, Henny menyampaikan sedikit sejarah tentang perempuan Minang yang merupakan sosok perempuan yang sangat kuat dari dahulunya.


“Jika dilihat kembali sejarah kita di ranah Minang, perempuan Minang sudah terlahir sebagai perempuan yang tangguh, dimana pada jaman penjajahan dahulu perempuan minang sudah ikut ambil andil dalam membawa Indonesia meraih kemerdekaan seperti Rohana kudus, siti mangopo,” ungkap Henny.


Menurut Henny, sebagai perempuan Minang dan sebagai seorang ibu kita jangan sampai lupa dengan jati diri sebagai perempuan Minang, dimana jati diri ini jangan sampai tertindas oleh jaman yang berkembang pesat saat ini.


“Peran sosok ibu sangat dibutuhkan saat ini dalam tumbuh kembang terhadap generasi (perempuan) penerus kita. Jika dilihat berita beberapa waktu ke belakang ini, posisi seorang perempuan dalam beberapa kasus sering direndahkan, dan hal ini karna salah satunya telah kurangnya cara kita mendidik terhadap anak perempuan, sehingga anak perempuan kita tumbuh dengan sudah tidak memiliki sosok jiwa perempuan Minangnya saat ini. Dan untuk menghadapi ini kedepannya, hadirnya seorang Ibu terhadap tumbuh kembang anak kita kedepan sangatlah penting, jika sosok seorang ibu tidak bisa mendidik anak perempuan maka generasi perempuan di ranah minang akan tertindas dan jati diri perempuan Minang tidak akan mungkin dapat hilang nantinya,” jelas Henny.


Lebih lanjut, Henny tidak sangat setuju jika perempuan dianggap sebagai sosok yang lemah, walau bagaimanapun situasi yang dihadapi kaum perempuan saat ini haruslah tetap dapat membawa dirinya sebagai sosok perempuan Minang yang kuat dan mampu bersaing dengan sosok laki-laki sebagaimana perempuan Minang terdahulunya,” tukasnya.


Setelah perkenalan dan jamuan berlangsung, IPM Bukittinggi turut menyerahkan cinderamata berupa tas anyaman dan kain batik khas ranah Minang kepada ketua TP-PKK Kota Payakumbuh dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.(Ul)