Donald Trump |
Jakarta -- Mantan Presiden Donald Trump mengeluarkan kata-kata caci maki kepada rekanya, Benjamin Netanyahu dalam serangkaian wawancara baru-baru ini. Trump merasa dikhianati Netanyahu usai memberi selamat kepada Joe Biden yang terpilih sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat (AS).
Trump menuding mantan pemimpin Israel itu tidak setia, dan hatinya tersakiti oleh Netanyahu dalam pemilihan presiden di AS beberapa waktu lalu.
"Ini sangat awal. Mari kita petakan masalahnya -- dia menyapanya sangat awal. Lebih awal dari kebanyakan pemimpin dunia. Saya tidak berbicara dengannya sejak itu. Persetan dengannya [ditujukan pada Benjamin Netanyahu]," kata Trump mengutip CNN, Sabtu (11/12).
Caci maki itu terucap saat wartawan Barak Ravid melakukan wawancara dengan Trump untuk bukunya 'Trump's Peace: The Abraham Accords and the Reshaping of the Middle East'.
Menurut Trump, dirinya telah membantu Netanyahu selama ini dan mendukung klaim Israel atas seluruh wilayah kota.
"Tidak ada orang yang melakukan lebih banyak untuk Netanyahu daripada saya. Tidak ada orang yang berbuat untuk Israel lebih dari saya. Dan orang pertama yang memberi selamat untuk Joe Biden adalah Netanyahu," ujar Trump.
Trump kian kesal ketika mengetahui video yang beredar pada tanggal 8 November 2020 yang menurut Trump Netanyahu saat itu memberi selamat memenangkan pilpres AS kepada Biden.
Namun dalam video yang beredar tersebut Netanyahu dikabarkan tidak memberi selamat kepada Biden beberapa jam setelah hasil pemilu AS diketahui.
Sementara Netanyahu mengatakan dalam postingnya di Twiiter jika dia dan Biden telah memiliki hubungan pribadi yang sangat erat selama hampir 40 tahun dan melihatnya sebagai "teman baik Israel".
Dalam posting Twitter terpisah, Netanyahu juga berterima kasih kepada Trump atas dukungannya kepada Israel dan kepada dirinya pribadi, karena mengakui Yerusalem dan Golan. (*)