Komentar |
| Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev. |
ALMATY – Sekitar 1.000 polisi terluka selama kerusuhan sipil yang terjadi di Kota Almaty, Kazakhstan, baru-baru ini. Hal itu diungkapkan Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, Rabu (12/1/2022).
“Hanya di kota (Almaty) ini saja, jika menyangkut petugas polisi, ada sekitar 1.000 orang yang terluka,” kata Tokayev saat berkunjung ke Almaty kemarin, seperti dikutip dari laman berita Khabar 24, Kamis (13/1/2022).
Aksi protes massal di Kazakhstan dimulai pekan lalu di Kota Aktau dan Zhanaozen, yang terletak di barat daya negara itu. Para demonstran berunjuk rasa atas kenaikan dua kali lipat harga bahan bakar. Aksi protes tersebut dengan cepat menyebar ke kota terbesar yang juga pusat ekonomi Kazakhstan, Almaty, serta kota-kota lain. Tak butuh waktu lama, demonstrasi yang awalnya berlangsung damai, berubah menjadi pesta kekerasan, sebagaimana juga dikutip iNews.id.
Toko-toko dijarah, sementara kantor-kantor pemerintah diserang oleh perusuh. Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif atau juga disebut CSTO (pakta pertahanan yang dibentuk negara-negara bekas Uni Soviet—red) mengerahkan kontingen penjaga perdamaian ke Kazakhstan setelah Tokayev meminta bantuan aliansi regional itu dalam memerangi teroris.
Tokayev kemudian merombak kabinet dan menunjuk perdana menteri baru pada Selasa (11/1/2022).(*)