SMAN 1 Solsel Adakan Pertemuan dengan Walimurid, Ini yang Dibahas -->

Iklan Atas

SMAN 1 Solsel Adakan Pertemuan dengan Walimurid, Ini yang Dibahas

Minggu, 09 Januari 2022

Kepala Sekolah SMAN1 Solok Selatan Drs. Asril, saat memaparkan kondisi PBM sebelum siswanya memasuki tes SUNPTN di hadapan wali murid.


Solsel, fajarsumbar.com -  Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Solok Selatan menggelar pertemuan dengan dengan orang tua siswa kelas XII. 


Pertemuan ini mengagendakan bagaimana mensosialisasikan terkait dengan penerimaan siswa untuk mengikuti Seleksi Nasional Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SN UMPTN) tahun 2022.


Hadir pada acara tersebut ketua komite, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas dan kehumasan SMAN 1, pertemuan ini berlangsung secara sederhana di aula pertemuan sekolah, Sabtu (8/1/2022).


Dalam pertemuan dengan orang tua siswa tersebut, agar orang tua siswa lebih jelas tentang penerimaan di UMPTN, selayaknya pihak sekolah memberikan penjelasan kepada orang tua siswa, sehingga nanti orang tua siswa tidak memaksakan untuk memilih pilhan jurusan di perguruan tinggi terutama di jurusan kedokteran Unand. 


Sudah banyak yang berhasil dijalur SNUMPTN khusus dijalur kesehatan bidang kedokteran, makanya banyak sekali minat dari anak anak itu untuk kuliah di jurusan kedokteran, bahkan buktinya sudah ada setiap tahun, siswa SMAN 1 yang masuk kesitu jarang yang gagal. 


"Saya banyak dapat telepon dari orang tua murid agar anaknya dimasukan juga terkait penerimaan mahasiswa di SNUMPTN dijurusan kedokteran.Terima dan tidak diterimanya anak anak di jalur kedokteran itu tergantung nilai anak itu sendiri," papar Asril. 


Tahun 2022 ini sekolah SMAN 1 Solok Selatan hanya dapat 40 persen kuota kesempatan memasuki UMPTN dan jumlah itu tergantung Akreditasi sekolah, sekolah kita sudah Akredetasi A, makanya dapat. Kuota 40 persen, lalu bagaimana yang 60 persen lagi, inilah yang dimusyawarahkan dengan orang tua murid. 


114 urang yang bisa masuk ke UMPTN tetapi tidak ada jaminannya untuk diterima dan harus ada ujian tertulisnya, agar siswa yang akan masuk perguruan tinggi bisa diterima semua, pihak sekolah akan mendatangkan tim atau pihak ketiga untuk melaksanakan mimbinhan belajar. ( Bimbel). 


Anak anak belajar hanya tinggal satu bulan lagi, bagaimana nanti anak anak bisa berkopentensi, makanya pada hari ini dilakukan pertemuan dengan wali murid, bagaimana langkah selanjutnya agar anak anak kita ini bisa menyelesaikan soal soal untuk memasuki Perguruan Tinggi itu. 


"Kami akan mendatangkan tim penguji dan bimbel, didatangkan dari sebuah yayasan Nurul fikri dan dimulai pada tanggal 17 Januari, "kata Kepala Sekolah. 


Prestasi sekolah nini tahun kemaren luar biasa banyak siswa kita yang diterima di perguruan tinggi khsus untuk jurusan kesehatan siswa sudah ada yang jadi dokter, bidan. 


Yang menjadi incaran siswa kami di SMA 1 Solok Selatan ini adalah, kuliah di Universitas Pertahanan RI, melihat dari yang sudah tiga orang siswa kita diterima di UHAN tersebut dan inilah yang menjadi motifasi bagi adik adiknya. 


Tidak gampang dan semudah itu masuk di UHAN, bayangkan setiap tahun peserta hampir mencapai 60 orang, yang diterima hanya tiga ratus orang, bahkan di Sumbar saja siswa SMA1Solok Selatan paling banyak diterima," ucap Asrl bangga. 


Saran sekolah, jangan diambil dua jurusan pilihlah satu satu, nanti yang rugi sekolah dan adik adiknya masuk di kedokteran Universitas Pertahanan ( UHAN), kita sudah pengalaman, semisal tahun kemaren seorang siswa mendaftar di UHAN Dia lulus, lalu ada pula peluang masuk di sekolah Sipil lulus juga, siswa tersebut mengambil yang Sipil dan ditinggalkan di UHAN, pihak UHAN tentu merasa kecewa akhirnya sekolah kita menjadi catatan selama lima tahun dan yang ruginnanti adik adiknya yang bahkan masuk akan lebih sulit. 


Pihak sekolah berharap tahun ini siswa yang akan masuk SUNPTN sebanyak 40 persen itu diharapkan bisa lulus setidaknya 80 persen," harapnya lagi.


Sementara itu, Ketua Komite SMAN 1 Solok Selatan Edriman Rusdi dalam arahnya mengatakan. Yang menentukan pringkat anak anak kita bukan dari pihak sekolah, nilai ini tergantung pada anak anak kita sendiri. 


Orang tua murid agar bisa memberikan bimbingan diluar jam sekolah, peluang kita hanya 40 persen dari masing masing jurusan. 


286 orang siswa yang bisa masuk hanya 114 orang, karena nilai anak anak kita itu memang kurang, tidak salah pihak sekolah memberikan peluang untuk siswa melakukan bimbingan belajar, tentu ada persetujuan orang tua siswa melalui Komite. 


"Kami dari pihak komite akan selalu memberikan dorongan dan dukungan agar siswa dan anak anak kita bisa memasuki perguruan tinggi, termasuk mendatangkan tim bimbel,"pungkasnya. (Abg)