Makin Tegang, 6 Kapal Perang Rusia Pamer Kekuatan di Laut Hitam -->

Iklan Atas

Makin Tegang, 6 Kapal Perang Rusia Pamer Kekuatan di Laut Hitam

Rabu, 09 Februari 2022

Rusia mengerahkan enam kapal perang ke Laut Hitam untuk latihan kala ketegangan dengan Ukraina terus meningkat.


Jakarta - Rusia mengerahkan enam kapal perang ke Laut Hitam untuk melakukan latihan angkatan laut sebagai pamer kekuatan, Selasa (8/2).

Latihan ini dilakukan kala ketegangan antara Ukraina-Rusia semakin memanas menyusul rumor rencana Moskow menginvasi negara pecahan Uni Soviet itu dalam waktu dekat.


Menurut saksi mata Reuters, sebanyak tiga kapal Rusia terlihat melewati selat Turki (Bosphorus) menuju Laut Hitam pada Selasa (8/2). Sementara itu, sumber dari Turki mengatakan tiga kapal lainnya disebut akan melewati jalur yang sama pada Rabu (9/2).


Enam kapal perang Rusia yang dikerahkan tersebut antara lain Korolev, Minsk, Kaliningrad, Pyotr Morgunov, Georgy Pobedonosets, dan Olenegorsky Gornyak, sebagaimana dikutip CNNindonesia.com.


Bulan lalu, Rusia mengumumkan angkatan lautnya akan melakukan serangkaian latihan di Januari dan Februari. Latihan ini akan melibatkan seluruh armada militer negara yang dilaksanakan dari Samudra Pasifik ke Samudra Atlantik.


Latihan ini dilakukan saat negara Barat semakin yakin jika Rusia tengah merencanakan menginvasi Ukraina dalam waktu dekat.


Rusia disebut telah menempatkan lebih dari 100 ribu pasukan di perbatasan Ukraina.


Rusia berulang kali membantah tuduhan Barat soal invasi. Namun, Moskow turut menuntut sejumlah hal termasuk jaminan keamanan dari NATO.


Dalam jaminan itu, Moskow meminta Barat untuk tidak menempatkan senjata rudal di dekat perbatasannya, mengurangi infrastruktur militer NATO, dan melarang Ukraina menjadi anggota aliansi tersebut.


Secara legal, Turki, yang mana adalah anggota NATO, dapat menutup selat mereka bila Rusia melakukan aksi militer melawan Ukraina.


"Turki berwenang menutup selat untuk seluruh kapal perang asing saat masa perang atau saat ia terancam agresi. Turki juga berhak menolak kegiatan transit kapal dagang milik negara yang berperang dengan Turki," kata analis geopolitik yang berbasis di Istanbul, Yoruk Isik, dikutip dari Reuters.


Turki merupakan negara yang membagi batas maritimnya dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam. Turki juga sempat mengatakan konflik militer apapun tak akan bisa diterima, dan menilai invasi Rusia merupakan tindakan tak bijak.


Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menawarkan mediasi antara Moskow dan Kiev. Ankara memiliki hubungan baik dengan dua negara ini.


Selain itu, Erdogan mengatakan ia bakal melakukan apa yang perlu dilakukan sebagai anggota NATO bila terjadi invasi.(*)