Korut Beri Peringatan, Akan Gunakan Nuklir Jika Diserang Korsel -->

Iklan Atas

Korut Beri Peringatan, Akan Gunakan Nuklir Jika Diserang Korsel

Rabu, 06 April 2022

.


SEOUL - Korea Utara tidak ingin berperang, tapi akan menggunakan senjata nuklir jika Korea Selatan lebih dulu menyerang, kata pejabat senior Korea Utara Kim Yo Jong, pada Selasa (5/4/2022).


Pernyataan adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un itu dinilai oleh pengamat sebagai peringatan kepada presiden baru Korsel yang konservatif, menyusul komentar dari menteri pertahanan Korea Selatan yang dianggap provokatif oleh Pyongyang.


Kim Yo Jong mengatakan adalah "kesalahan sangat besar" bagi menteri pertahanan Korea Selatan yang membuat pernyataan baru-baru ini tentang serangan ke Utara, demikian kantor berita negara KCNA melaporkan, sebagaimana dikutip Okezone.com.


Menhan Suh Wook pada Jumat (1/4/2022) mengatakan militer Korea Selatan memiliki beragam rudal dengan jangkauan, akurasi dan kekuatan yang telah ditingkatkan secara signifikan, dengan "kemampuan menembak secara akurat dan cepat sasaran apa pun di Korea Utara."


Kedua Korea telah meningkatkan unjuk kekuatan militer masing-masing setelah Korea Utara menguji coba sejumlah rudal canggih tahun ini.


Para pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) khawatir Korut sedang mempersiapkan uji coba senjata nuklir yang pertama sejak 2017 di tengah jalan buntu perundingan damai kedua seteru.


Kim dan pejabat Korea Utara lain mengeluarkan pernyataan pada Minggu (3/4/2022) yang mengutuk pernyataan Suh dan memperingatkan bahwa Pyongyang akan menghancurkan target-target penting di Seoul jika Selatan melakukan "aksi militer berbahaya" seperti serangan mendahului.


Kecaman Kim tampaknya lebih ditujukan kepada presiden Korsel terpilih Yoon Suk-yeol, yang telah menyerukan pertahanan lebih kuat terhadap ancaman Korea Utara, kata Rachel Minyoung Lee, analis di 38 North yang berbasis di AS dan memantau perkembangan Korea Utara.


"Komentar 'serangan mendahului' Yoon menjadi berita utama beberapa bulan lalu, dan Pyongyang memakai pernyataan Suh untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah Korea Selatan berikutnya," kata dia.(*)