![]() |
Sebelum shalat Ied dimulai, Bupati Suhatri Bur memberikan sambutan tentang kondisi perkembangan pembangunan dibawah kepemimpinannya di Masid Raya Kantor Bupati, Senin 2 Mei 2022 (foto.dok.rel-ikp) |
Parik Malintang - Untuk pertama kalinya dipergunakan untuk shalat Idul Fitri semenjak pandemi Covid-19, Masjid Raya di Komplex Kantor Bupati, penuh sesak oleh jemaah yang datang dari berbagai penjuru Padang Pariaman.
Walaupun dibawah guyuran hujan, Shalat Ied, tetap terlaksana sesuai rencan yang bertindak sebagai Khatib Prof.Dr.H.Duski Samad, M.Ag, Tuanku Mudo dan sebagai Imam Tuanku Dahlan, S.PdI, Senin (02/05/22).
Sebelum dimulainya shalat Ied, Bupati Suhatri Bur berkesempatan menyampaikan sambutan singkat dihadapan para jamaah.
Ia menyampaikan permohonan maaf atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah di hari kemenangan. Juga menginformasikan sekelumit hasil yang dicapai selama satu tahun kepemimpinan Suhatri Bur dan Rahmang.
"Semenjak dilantik, 26 Februari 2021 lalu, mungkin kami belum bisa berbuat banyak untuk kemajuan Padang Pariaman. Karena, pada masa itu daerah kita masih dilanda pandemi Covid-19 dan Pemerintah Pusat melakukan refocusing atau melakukan penyederhanaan terhadap penggunaan anggaran pembangunan di Daerah" ujar Suhatri Bur.
Dia mengatakan, telah menetapkan Visi dan Misi pembangunan untuk lima tahun ke depan, yaitu Padang Pariaman Berjaya. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah nomor 8 tahun 2021, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Padang Pariaman tahun 2021-2026.
"Visi “Padang Pariaman Berjaya” merupakan cita-cita dan semangat serta tekad Kabupaten Padang Pariaman, untuk menjadi yang terbaik dalam segala aspek dan menjadi Kabupaten terdepan di Provinsi Sumatera Barat" ulasnya.
Dijelaskan Suhatri Bur, penjabaran dari Visi BERJAYA tersebut, mengandung empat kata kunci. Unggul BErkelanjutan, menjadikan Padang Pariaman maju selangkah dibandingkan daerah lain dalam segala hal, yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Sedangka, Religius bermaksud agar masyarakat di Daerah ini yang menjunjung tinggi norma-norma agama, berpegang teguh pada ajaran agama dan menjadikan agama sebagai pondasi dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian, kata dia, seJAhtera adalah kondisi masyarakat Padang Pariaman yang mencapai taraf kehidupan layak, dari sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya. Sementara itu, berbudaYA agar kehidupan masyarakat yang mempertahankan nilai-nilai adat dan budaya setempat, sebagai kearifan lokal dan warisan nenek moyang terdahulu.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Suhatri Bur mengharapkan dukungan seluruh masyarakat khususnya perantau. Berupa masukkan dan ide-ide positif untuk kemajuan kampung halaman tercinta.
"Padang Pariaman Berjaya tidak akan terwujud tanpa dukungan seluruh lapisan masyarakat, baik yang berada di kampung maupun di perantauan" harapnya.
Sementara itu, Buya Duski Samad dalam Khotbah Idul Fitri berjudul "Check Point Berjaya". Artinya, dari mana kita mulai bergerak untuk mewujudkan Padang Pariaman yang unggul berkelanjutan, religius, sejahtera dan berbudaya.
"Dihari pertama Idul Fitri adalah saatnya umat Islam kembali mempersiapkan diri meneguhkan iman dan taqwa menyongsong kehidupan berjaya. Ibarat perjalanan antar negara, hari ini kita tengah berada digaris antara dua
kehidupan. Kehidupan Ramadhan yang penuh ibadah, penguatan aqidah dan pengalaman sipritualitas yang segera akan kembali pada kehidupan keseharian dengan segenap umat Islam kembali mempersiapkan diri meneguhkan iman" terang Buya Duski Samad.
Dikatakan, Visi Padang Pariaman berjaya sulit dapat dicapai bila imsak (menahan diri dan ketahanan diri) pemimpin negeri ini emah, kalah oleh penjahat masa depan anak cucu di masa datang.
"Bukankah alam lingkungan ini warisan untuk cucu. Dapat dipastikan kerusakan itu terjadi ulah manusia serakah dan gegabah yang tak dapat dicegah oleh pihak pemegang perintah" tegasnya.
Buya Duski Samad mengatakan, kehidupan berjamaah membutuhkan komando yang jelas dan terarah. Saat rukuk, itidal, sujud, dan bangkit akan
bermasalah, bila suara komando imam tidak jelas dan makmum tidak mengerti, dan akan kacau jamaah. Kepemimpinan memerlukan sistim komunikasi yang sama antara pemimpin dengan yang dipimpin.
"Ada 6 (enam) bentuk dan pola komunikasi yang dapat mengerakkan perubahan untuk kejayaan. Dengan memberikan pembekalan yang cukup kepada semua pengerak perubahan, untuk dapat memerintah dan memberi pengarahan yang qaulan baligha (jelas dan tegas), qaulan sadida (jujur dan terukur), qaulan karima (mulia dan santun), qaulan maysara (memudahkan), qaulan ma’rufa (diterima publik) dan qaulan layyina (ramah dan ceria)" terangnya.
Kesimpulan yang ingin ditegaskan oleh guru besar UIN Imam Bonjol itu, adalah di tapal batas menuju kehidupan alam rutinitas dan perjuangan mengapai bahagia. Maka perlu diingatkan ke dalam diri dan orang-orang terdekat. Hal demikian, agar terus memastikan bahwa kendali dipegang sendiri (imsak abadi), riyadah berjamaah (hidup bersama dalam kebersamaan) memerlukan pemimpin mengayomi, rakyat yang memuliakan pemimpinannya dan didukung oleh leadership pemimpin yang jelas dalam memberi perintah, tegas dalam aturan, berpihak pada program kerakyatan.
"Menyiapkan landasan dan pedoman kerja yang unggul dan mengawasi setiap sen uang rakyat, adalah prasyarat utama untuk hadirnya Padang Pariaman berjaya. Semoga kita lebih baik, lebih makmur dan lebih bahagia di masa datang. Amin" ucap dia.
Terlihat hadir dalam shalat Ied tersebut, Wakil Bupati Rahmang bersama keluarga, Sekdakab Rudy Repenaldi Rilis bersama keluarga serta Kepala OPD dan Camat se- Padang Pariaman, Wali Nagari dan tokoh masyarakat setempat.
Pengurus Mesjid Raya Azwarman, mengumumkan hasil kotak infaq dan shadaqah yang diterima pada shalat Ied tersebut sebanyak Rp. 9.410.000,- (sembilan juta empat ratus sepuluh ribu rupiah). Dia berterima kasih kepada seluruh jemaah dan bersyukur atas pelaksanaan shalat Ied yang berjalan sukses dan lancar, walaupun diguyur hujan lebat.
"Atas nama pengurus, kami mengucapkan terima kasih kepada semua jemaah atas kehadirannya meramaikan Shalat Ied di Masjid Raya ini. Semoga semua yang telah diberikan, bermanfaat untuk pengembangan Masjid Raya yang kita banggakan ini, dan dibalas dengan pahala yang berlimpah oleh Allah SWT" ujarnya.(r-009).