Thawalib Gunung Terima Dana Hibah Rp300 Juta -->

Iklan Atas

Thawalib Gunung Terima Dana Hibah Rp300 Juta

Senin, 30 Mei 2022
Bantuan dana hibah Rp300 juta untuk Thawalib Gunung, Padang Panjang.


Padang Panjang, fajarsumbar.com - Pemko Padang Panjang menyalurkan dana  hibah  Rp 300 juta kepada Pondok Pesantren (Pontren) Thawalib Gunung yang diserahkan walikota, H. Fadly Amran di pesantren tersebut, Senin (30/5). 


 Sebelumnya bantuan yang sama juga telah diserahkan ke Pontren Kauman Muhammadiyah di hari yang sama.


Didampingi staf ahli bidang kemasyarakatan dan SDM Setdako, Yas Edizarwin, S.H dan Kabag Kesra Setdako, Erwina Agreni, M.Si, Wako Fadly mengatakan bantuan hibah ini merupakan salah satu upaya  menyiapkan generasi yang lebih baik dan menjunjung jati diri Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekah.


"Apa yang kita lakukan ini untuk menyiapkan generasi yang lebih baik, jadi pemimpin yang luar biasa di masa depan. Jangan berpikiran kalau pembangunan itu sebatas pembangunan fisik saja. Pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas dengan harapan kita semua bisa menjadi bagian dari kesuksesan visi misi kota," katanya.


Wako Fadly menyakini dengan inovasi, kekompakan dan manajemen yang baik, Thawalib Gunung dapat meraih kesuksesan, menyiapkan peserta didik yang berdaya saing.


"Semoga Thawalib Gunung semakin sukses. Bisa jadi sekian tahun ke depan, lahir generasi pemimpin yang berasal dari sini. Ini adalah sebuah harapan. Ada fasilitas,t idak ada alasan untuk tidak bekerja keras sejak dini," tambahnya.


Walikota  berharap, Thawalib Gunung dapat terus konsisten dalam pengembangan pendidikan bagi generasi penerus bangsa, khususnya warga Kota Padang Panjang.


"Gunakanlah dana ini dengan sebaik mungkin. Semoga ke depan Thawalib Gunung dapat terus berkembang dan berkontribusi untuk memajukan dunia pendidikan di Kota Padang Panjang," harapnya.


Pimpinan Pontren Thawalib Gunung, Ustadz H. Muhammad Mahfuz Mustia, Lc menjelaskan, sejak Thawalib Gunung berdiri tahun 1921, telah banyak mengalami pasang naik.


"Santri kita berasal dari Aceh sampai dari Sumatra bagian lainnya. Di tahun ajaran 2022 ini, kita sudah menerima tiga kelas tingkat Tsanawiyah dan satu kelas tingkat Aliyah, 40 persennya merupakan anak kemenakan Nagari Gunuang," jelasnya.


Pihaknya berterima kasih atas perhatian Pemko yang tinggi terhadap Pondok Pesantren yang ada di Padang Panjang.


"Kami melihat, keberadaan pesantren termasuk yang mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Padang Panjang sudah terkenal dengan pondok pesantrenya sejak dahulu. Mudah-mudahan dengan perhatian Pemko ini, dapat menjadikan Padang Panjang sarat orang orang hebat dimasa yang akan datang," katanya. (syam)