Kurikulum Merdeka Bisa Pulihkan Pembelajaran Seusai Daring -->

Iklan Atas

Kurikulum Merdeka Bisa Pulihkan Pembelajaran Seusai Daring

Kamis, 19 Mei 2022
Walikota Padang Panjang ketika membuka pelatihan pengembangan Kurikulum Merdeka bagi kepala SD se-Padang Panjang.


Padang Panjang, fajarsumbar.com  - Guna memulihkan kembali pembelajaran pascapandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengeluarkan kebijakan pengembangan Kurikulum Merdeka. 


Melalui anggaran APBN (Dana BOS reguler) pada item peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang Panjang melaksanakan pelatihan peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru tingkat Sekolah Dasar selama tiga hari, 18-20 Mei 2022, di  salah satu hotel di Bukittinggi. 


Ketika membuka  pelatihan, Walikota Fadly Amran meminta agar Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan, menjadi opsi tambahan dalam  melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. 


"Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada kepala sekolah dan guru, terkait implementasi Kurikulum Merdeka. Jadi kami minta ini bisa menjadi pemulihan pembelajaran yang sudah lama dilakukan secara daring," kata walikota. 


Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran yang beragam. Berfokus pada materi esensial agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi diri. 


Kurikulum ini adalah solusi terhadap pemulihan pembelajaran setelah pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyaknya siswa yang kehilangan makna pembelajaran. 


 Pelatihan  dibagi  dua kegiatan. Pertama penguatan untuk kepala sekolah tentang Program dan Rencana Kerja Sekolah sesuai dengan penerapan Kurikulum Merdeka serta penyusunan kurikulum satuan pendidikan sebagai dokumen penerapan kurikulum yang akan digunakan masing-masing sekolah. Kedua, penguatan terhadap guru yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum Merdeka. 


Walikota Fadly  berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini, para kepala sekolah dan guru memiliki pemahaman yang kuat tentang implementasi Kurikulum Merdeka dengan tiga opsi yang disediakan pemerintah; Kurikulum Merdeka Belajar, Kurikulum Merdeka Berubah dan Kurikulum Merdeka Berbagi. 


"Apapun opsi yang dipilih oleh sekolah, pada prinsipnya berpijak pada kemauan dan kesungguhan sekolah dalam mengimplementasikannya," tutup Fadly. 


Turut  hadir Kepala Disdikbud, Drs. Ali Tabrani, M.Pd. (syam)