Jelang Idul Adha Padang Panjang Fokus Penanganan PMM -->

Iklan Atas

Jelang Idul Adha Padang Panjang Fokus Penanganan PMM

Kamis, 09 Juni 2022
Sosialisasi penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap panitia kurban dan pengurus masjid di Padang Panjang.


Padang Panjang, fajarsumbar.com  - Di tengah munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Walikota Padang Panjang, Fadly Amran mengimbau semua pihak agar fokus pada upaya penanganan. Tidak terpengaruh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.


Hal itu diutarakannya saat membuka Sosialisasi Pelaksanaan Kurban Idul Adha 1443 Hijriah pada Wabah PMK bagi panitia, pengurus masjid/musala se-Padang Panjang, Kamis (9/6) di  Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan).


"Tiga tahun terakhir begitu banyak virus yang melanda, seperti kasus Covid-19. Begitu juga dengan PMK pada hewan ternak yang saat ini menjadi ancaman stabilitas ekonomi dari hasil ternak," sebutnya.


Dikatakan Fadly, di samping berdampak terhadap kesehatan hewan kurban, PMK juga berpengaruh terhadap naiknya harga hewan kurban. Hampir 85 persen kebutuhan hewan kurban di Padang Panjang didatangkan dari beberapa daerah di Sumatra Barat. 


"Melalui pengetahuan yang bapak ibu dapatkan melalui kegiatan ini, suatu bukti kita juga bersumbangsih terhadap daerah ini. Mari kita sama-sama berdoa pada Allah SWT agar wabah PMK ini segera hilang. PMK adalah ujian bagi kita agar senantiasa bersyukur. Mudah-mudahan Kurban kita tetap bertambah tahun ini di Kota Padang Panjang," ucapnya.


Kepada peserta, Fadly meminta agar mempedomani imbauan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang disosialisasikan pada kegiatan ini.


"Sementara kepada peternak, agar berkonsultasi secara intensif dengan petugas dari Dispangtan. Bagi panitia Kurban agar tetap berkonsultasi dengan instansi terkait sebelum membeli dan melaksanakan ibadah Kurban," harapnya.


Kepala Dispangtan, Ade Nefrita Anas, S.P menyampaikan, akhir April lalu sejumlah hewan ternak di Indonesia terserang PMK.


"Ternyata Sumatra Barat juga ikut terserang. Kondisi kasus PMK di Sumbar per 3 Juni 2022, ada sekitar 1.617 ekor kerbau dan sapi yang terinfeksi. Di Padang Panjang ada enam ekor sapi yang terserang di pembibitan dekat Rumah Potong Hewan (RPH), Silaing Bawah," jelasnya.


Menurut Ade Dispangtan sudah melaksanakan beberapa langkah untuk mengantisipasi PMK  di Padang Panjang. 


"Menjelang pelaksanaan kurban kita membuat surat edaran walikota, selebaran, penyuluhan ke kandang-kandang, serta melakukan pemeriksaan. Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada hewan pada peternak kita yang terserang. Kita juga terus berkoordinasi dengan kepolisian maupun dinas terkait guna mengantisipasi lalu lintas kendaraan pembawa ternak," jelasnya.


Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan dan higienitas hewan potong untuk Hari Raya Idul Adha terjaga dan aman. Serta memberikan pengetahuan bagaimana tata cara memotong daging Kurban sesuai dengan hukum Islam dan anjuran pemerintah.


Kegiatan yang juga diikuti pedagang hewan ternak ini, menghadirkan narasumber seperti Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, drh. M. Kamil, M.P dan Ketua MUI Padang Panjang, H. Zulhamdi, Lc, MA. (syam)