Rusia Janji Akhiri Perang di Ukraina, Ini Syaratnya! -->

Iklan Atas

Rusia Janji Akhiri Perang di Ukraina, Ini Syaratnya!

Kamis, 30 Juni 2022

 

Penampakan tank-tank tempur pasukan Pro-Rusia saat menyisiri wilayah Mariupol, Ukraina, Maret lalu.



MOSKOW – Rusia berjanji untuk mengakhiri perang di Ukraina. Namun ada syarat yang mesti dipenuhi Kiev. Juru Bicara Kremlin (Pemerintah Rusia), Dmitry Peskov mengatakan, konflik antara kedua negara akan berakhir jika pasukan nasionalis Ukraina sudah menyerah. 


Menurut dia, agresi Rusia dapat berakhir dalam sekejap, jika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan tentaranya untuk meletakkan senjata mereka.


“Kami membutuhkan perintah agar unit-unit nasionalis (tentara Ukraina) meletakkan senjata mereka, perintah untuk militer Ukraina untuk meletakkan senjata mereka, dan kami harus memenuhi persyaratan Federasi Rusia,” kata Peskov, seperti dilansir kantor berita TASS, Selasa (28/6/2020),sebagaimana dikutip iNews.id. 


“Dan semuanya bisa berakhir sebelum hari ini berakhir. Sisanya bergantung pada pertimbangan kepala negara Ukraina (Zelensky),” ucapnya.


Para petinggi Rusia sebelumnya menyatakan bahwa tidak pernah ada tenggat waktu terkait operasi militer Moskow di Ukraina. Peskov pun mengatakan hal yang sama.  Ketika ditanya apakah ada perkiraan kerangka waktu untuk menyelesaikan agresi militer Rusia di Ukraina, dia langsung menjawab tidak.


“Kami hanya berpijak pada pernyataan Presiden kami (Vladimir Putin), bahwa operasi militer khusus berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuannya,” kata Peskov.


Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina. Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. 


Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi itu juga untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran “genosida” oleh rezim Kiev selama delapan tahun terakhir. 


Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya juga menyatakan, selama berlangsungnya operasi tersebut hanya infrastruktur militer Ukraina yang akan menjadi sasaran.(*)