Ngeri, 8 Turis Tewas saat 4 Peluru Artileri Turki Serang Irak -->

Iklan Atas

Ngeri, 8 Turis Tewas saat 4 Peluru Artileri Turki Serang Irak

Kamis, 21 Juli 2022

Serangan artileri Irak menghujam area resor Barakh di Distrik Zakho, wilayah semi-otonom yang dikelola Kurdi


BAGHDAD - Delapan orang tewas termasuk seorang anak kecil akibat serangan artileri Irak. Serangan tersebut menghujam area resor Barakh di Distrik Zakho, wilayah semi-otonom yang dikelola Kurdi. Pejabat dari pemerintah Kurdi Irak pada Rabu (20/7/2022) mengatakan, ada empat peluru artileri yang menghantam area resor. Selain korban tewas, serangan juga melukai lebih dari 20 orang lain. 


Wali Kota Distrik Zakho, Mushir Mohammed mengatakan semua korban merupakan warga Irak.  Militer Irak mengatakan ada delapan orang tewas dalam serangan itu. Sementara petugas kesehatan di Rumah Sakit Bidar, Provinsi Dohuk, yang menerima pasien mengatakan ada sembilan orang tewas.


Puluhan korban luka duduk di luar rumah sakit. Pasien yang terluka parah, termasuk anak kecil dengan wajah kaget, dipindahkan dengan brankar. Di dalam, seorang balita dinyatakan meninggal bersama ibunya,sebagaimana dikutip iNews.id.


Kementerian Kesehatan wilayah Kurdi Irak mengatakan, semua yang tewas meruakan pemuda dan anak-anak, termasuk dia yang masih berusia 1 tahun. Kementerian mengatakan 26 orang telah dibawa ke rumah sakit dengan luka sedang hingga parah.


Kementerian Luar Negeri mengutuk serangan itu. Mereka menyebutnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Irak. 


Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi dalam sebuah pernyataan mengatakan, serangan ini menyebabkan kematian dan cedera warga sipil. Sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.  


“Serangan brutal ini menggarisbawahi fakta bahwa Turki mengabaikan tuntutan Irak yang terus menerus untuk menahan diri dari pelanggaran militer terhadap wilayah Irak dan kehidupan rakyatnya,” katanya. Al-Kadhimi mengadakan pertemuan darurat Dewan Menteri untuk Keamanan Nasional. 


Dewan mengarahkan Kementerian Luar Negeri untuk menyiapkan laporan tentang serangan berulang Turki di tanah Irak dan mengajukan keluhan resmi ke Dewan Keamanan PBB. Turki juga memanggil duta besarnya dari Baghdad. Selanjutnya dia memerintahkan jeda dalam pengiriman duta besar Irak yang baru ke Ankara.(*)