Terjadi Penurunan Peserta Kurban, Momen Idul Adha Hilangkan Sifat Kehewanan -->

Iklan Atas

Terjadi Penurunan Peserta Kurban, Momen Idul Adha Hilangkan Sifat Kehewanan

Sabtu, 09 Juli 2022
.


Payakumbuh, - fajarsumbar.com - Seribuan jemaah shalat Idul Adha berbondong bondong hadir di lapangan salat Tigo Dusun Kelurahan Ompang Tanah Sirah, kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh untuk mendirikan shalat idul Adha.


Di lapangan shalat Tigo Dusun, Sabtu (09/07/2022) bertindak sebagai khatib salat Ied ustaz Syafri Yondri dari kabupaten solik. Sekalian, sang khatib bertindak menjadi imam salat ied.


Kepada jemaah salat Ied, khatib Syafri Yondri menjelaskan bahwa hikmah yang terkandung dalam momen ied adalah bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan peningkatan ukhuwah islamiah. Sedangkan hikmah yang terkandung dalam ibadah kurban adalah bagaimana muslim hidup tanpa mengedepankan sifat kehewanan.


"Di momen idul adha ini, mari kita tingkatkan hablul minaallah wahablul minannaas. Yang jarang ke mesjid semakin rajin salat berjemaah. Yang tidak bertegur sapa berubah menjadi akrab. Khususnya dalam hubungan kekeluargaan,"papar sang khatib yang mengambil dasar khutbah dari surat al baqarah ayat 107-108.


Sedangkan, ulas Syafri Yoni. Berkurban artinya sebuah filosofis, dimana kita semblih sifat kehewanan kita. Bagaimana kita bisa amalkan hukum halal dan haram. Tapi semakin hari kita mendekatkan diri kepada Allah dengan perbuatan dan perilaku sebagai bukti mensyukuri nikmat Allah yang sangat banyak,"sebut ustaz Syafri Yoni. 


Kesempatan ini, ustaz Syafri Yoni juga juga mengajak jemaah agar tidak mempermasalahkan perbedaan salat ied tahun ini. Tapi menghargai perbedaan tersebut, karena ada dasar atas perbedaan itu. 


Momen salat ied di lapangan Tigo Dusun juga diselipkan aksi penggalangan donasi untuk membantu biaya pendidikan Latifah Hanum untuk berkuliah di Turki.


Diterangkan Yarisman selaku Ketua pengurus musala Tigo Dusun, kepada jemaah salat ied. Bahwa aksi saling badoncek (patungan) untuk meringankan beban warga kita. 


"Semoga aksi ini bisa membantu sukses anak kita. Mendapatkan ilmu bermanfaat bagi diri, keluarga dan jemaah,"ungkap Yarisman. 


Usai pelaksaan salat ied, jemaah menuju musala Nurul Yakin untuk makan bersama. Kegiatan ini diselingi dengan aksi saling memberi maaf antar jemaah. 


Pengaruh Covid-19 terhadap peserta kurban 

Lumpuhnya perekonomian warga akibat covid-19 yang melanda dunia. Kondisi ini tentu berdampak juga terhadap peserta yang ikut kurban tahun ini.


Hal tersebut ikut diakui Kepala Dinas Pertanian melalui Kabid Peternakan dan Kepala UPT Pasar Ternak Payakumbuh, dr. Rice. 


"Dari pengamatan kami saat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di Payakumbuh, memang tampak penurunan jumlah hewan kurban. Analisa kami, ini tentunya pengaruh dari pandemi covid-19 dan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK). Untuk sementara, data penurunan tersebut belum terdata valid di lapangan. Karena pelaksaan kurban terdapat perbedaan,"terangnya usai merekomendasi surat kesehatan hewan di Payakumbuh.


Dari pengamatan di lokasi kurban, kelurahan Ompang Tanah Sirah. Di mesjid Al Mutawahidah terjadi penurunan jumlah hewan kurban. Dari 34 ekor menjadi 31 ekor. Di musala Nurul Yakin, dari 14 ekor menjadi 13 ekor. Di mesjid Baiturrahman, dari 6 kurban menjadi 4 ekor.(ul)