Gedung SMAN 9 Solsel Megah, Tapi Kekurangan Murid -->

Iklan Atas

Gedung SMAN 9 Solsel Megah, Tapi Kekurangan Murid

Senin, 15 Agustus 2022

Kepala sekolah SMAN 9 Solok Selatab Helda S, Pd.


Solsel, fajarsumbar.com - Keberhasilan sebuah usaha terletak pada kemauan dan keikhlasan dalam sebuah pekerjaan. Sekalipun suasana di tempat bekerja itu amburadul dan acak acakan, jika tidak ada niat dan kemauan untuk membenahi mustahil juga sebuah harapan dan impian akan tercapai. 


Termasuk membenahi imprastruktur sarana dan prasarana seperti pendidikan, di Solok Selatan ada sebuah sekolah tingkat atas, misalnya SMAN 9 Solok Selatan, sebuah sarana pendidikan yang terletak di atas perbukitan lebih kurang 6 km dari pusat kecamatan Pauh Duo, Solok Selatan, Sumbar. 


Sekolah ini didirikan sejak tahun 2008 yang lalu, banyak lika liku pendirian sekolah ini, masyarakat setempat sangat berharap sekokah tingkat SLTA itu sudah layak ada dinagari mereka. 


SMAN 9 Solok Selatan telah berdiri megah, hampir sarana prasarana dilengkapi, karena bantuan pembangunan itu satu paket, namun masih saja kekurangan sarana belajar. 


Sangat disayangkan penerimaan murid baru selalu menuai kendala, tidak banyak minat calon siswa untuk menimba ilmu di sana, entah faktor jauh, dipinggir bukit, kendala ini adalah status zonasi yang diatur oleh Kemendikbud, sekolah ini sangat mengharapakan tamatan SMP, MIN yang ada di kecamatan Pauh Duo dan Sungai Pagu. 


Sering kali sekolah ini dicap sebagai sekolah pelarian, sekolah pindah naik, namun tahun ini sekolah tidak lagi berstatus sekolah pelarian dan sekolah pindah naik. 


Hal ini disampaikan oleh kepala sekolah SMAN 9 Solok Selatan Helda S.Pd  kepada media ini, Senin (15/8) 2022). Lebih juah Helda, Saya pribadi bangga dan senang melihat lokasi sekolah SMAN 9 Solok Selatan ini, rapi, bangunanya tertata baik, lokasi sekolah itu sangat luas, tergantung pimpinan yang mengolah semua ini, 


"Jujur semenjak saya masuk dan dilantik menjadi kepala sekolah disini, Saya kagum dan bangga, tapi, apa yang salah disekolah ini," ucap mantan guru SMAN 6 Solok Selatan itu. 


Diakui kepsek, penerimaan murid baru tidak sesuai harapan, namun untuk tahun ajaran baru 2922-2023 ada peningkatan 20 persen penerimaan murid baru. 


Sedikit problem disekolah terkait adanya penolakan penerimaan murid pindah kesekolah tahun ini, ada tujuh siswa tang ditolak masuk kesekolah ini, karena irang tua murid meminta pihak sekolah untuk pindah naik, sedangkan regulasinya berbeda. 


Semisak anaknya pindah dari SMK dan MA, tentu tidak bisa pindah naik, karna terkait dengan perbedaan tegulasi pembelajarannya tidak sama dengan sekolah umum.  "Kita takutnya nanti anak anak itu tertinggal dimata pelajaran yang kurikukumnya tidak sama akibat regulasi tadi," terang buk Helda. 


Sebuah Regulasi anak pindah naik dari sekolah jejuruan dan MA tidak bisa SMK  kecuali anak pindah dari sekolah umum regulasinya berbeda pula. "Secara logika saja, kalau sekolah bisa menerima anaknya pindah naik, kenapa harus ke sekolah ini tidak mungkin," paparnya. 


Menurut dia, sekolah bagus, tinggal merawat dan memperjuangkan bagaimana sekolah ini tetap beraktifitas, mengajak semua elemen terkait dinagari, bagaimana mempertagankan sekolah ini, agar tetap ada PBM dan setiap tahun ada calon siswanya, sarana prasarana hampir lengkap. 


Sekolah ini tetap ada kekurangan, pertama kekurangan guru BK, pagar sekolah, terali, Mushallah, komputer, siswa belum bisa belajar dengan komouter, karena belum tersedianya komputer untuk siswa, cuma ada dua dipakai TU pula satu unit. 


Saat ini program sekolah tertujuan pada kegiatan keagamaan, siswa setiap hari sebelum PBM menggelar shalat Zuhur berjemaah, duha berjemaah. 


"Harapan kami kepada tokoh masyarakat sekitar, agar selalu memberikan motifasi dukungan untuk membangun sekolah, terutama mengenai anak anak mereka disekolahkan disini," ujarnya.


Pihak sekolah telah melakukan pendekatan kepada masyarakat, pemuda, bayangkan jika sekolah ini ada kegiatan setiap hari, ekonomi warga sekitar akan naik, anak anak bisa berbelanja diwarung sekitar sekolah, belum lagi guru guru. 


Terkait dengan dana BOS diberikan tergantung jumlah siswa, siswa SMAN 9 hanya 19 orang, kelas X 11 orang, kelas XI 5 orang dan kelas XII 4 orang, namun setiap kegiatan kegiatan dan pertandingan sekolah tetap kami gelar, buktinya beberapa bulan lalu sekolah ini berhasil menggelar kegiatan volly ball tingkat kabupaten dan sukses. (Abg)