![]() |
Penyerahan makanan bergizi untuk ibu hamil usai diakusi stunting. |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Menurunkan kasus stunting, perlu keterlibatan seluruh stakeholder agar tujuan yang diinginkan tercapai.
"Mari bersama-sama bahu-membahu untuk menangani kasus stunting di Padang Panjang," ajak Wakil Walikota, Drs. Asrul saat membuka Diskusi Panel Manajemen Kasus Stunting yang diselenggarakan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatra Barat di salah satu hotel di Kelurahan Guguk Malintang, Selasa (9/8).
Wawako Asrul yang juga menjabat sebagai ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) menyampaikan, sampai saat ini kasus stunting di Padang Panjang belum tuntas dan masih belum mencapai persentase nasional.
“Melalui diskusi panel ini, direncanakan langkah-langkah yang tepat dalam percepatan penurunan stunting di Kota Padang Panjang. Dari sini kita bisa menyiapkan apa saja langkah yang akan kita kerjakan agar kasus stunting ini bisa turun," katanya.
Sementara itu Koordinator Bidang KB/KR Perwakilan BKKBN Sumbar, Rismiati, S.E menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan guna mengetahui apa penyebab stunting dan bagaimana mencegahnya.
Dikatakan, selama ini di setiap daerah sudah ada Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk melakukan pendampingan kepada keluarga. Jika tim ini tidak menemukan solusi untuk kasusnya, maka akan dilakukan penanganan lebih lanjut. Selain itu juga sudah ada BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting) yang akan dibentuk di setiap daerah.
"Kasus stunting tidak hanya tanggung jawab keluarga, melainkan tugas dan tanggung jawab kita semua," sebutnya.
Pada akhir kegiatan, Wawako Asrul menyerahkan bantuan dari BKKBN untuk ibu hamil. Kegiatan ini dihadiri Asisten Administrasi Umum, Martoni, S.Sos. M.Si, kepala OPD terkait, camat, lurah dan undangan lainnya. (syam)